Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Indonesia Diundang Bertemu PM Julia Gillard

Kompas.com - 19/05/2013, 10:05 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang seniman asal Indonesia yang tinggal di Australia Theresa Jackson (dulu bernama Theresa Waryanti Setjadiningrat) telah diundang Perdana Menteri Australia Julia Gillard untuk hadir di Gedung Parlemen Australia di Canberra.  

Theresa hadir hari Rabu (15/5/2013) untuk menghadiri penjelasan APBN yang disampaikan oleh pemerintah Australia. Dalam kesempatan tersebut, Theresa Jackson menyerahkan kepada PM Julia Gillard karya lukisannya dan foto karya adiknya Ir Trisno Seputro serta laporan kegiatan kontribusinya bagi hubungan bilateral Australia-Indonesia.

Dalam kunjungan ke Canberra ini, Theresa yang bermukim di Sydney didampingi oleh Ketua Asosiasi Perempuan Indonesia New South Wales, Ratih Kumudawati. Menurut keterangan Ratih Kumudawati kepada koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, hari Minggu (19/5/2013), Theresa sejak pindah ke Australia di tahun 1993 tetap aktif dalam profesinya sebagai pengajar bahasa dan budaya Indonesia, wartawan dan seniman.

Ketika tiba di Australia dari Yogyakarta, Theresa mengajar Bahasa dan Budaya Indonesia di Sydney University, University Techonology of Sydney, dan beberapa pusat kejuruan bernama TAFE. Tahun 1994 Theresa mendirikan Pusat Bahasa Indooz di Sydney yang sampai sekarang masih mengajarkan Bahasa dan Budaya Indonesia serta layanan penerjemahan pada staf perusahaan, instansi pemerintah dan perorangan. Tahun 1996 dia mendirikan Gamelan Publishing House dan menerbitkan majalah umum bulanan  Indonesia pertama di Australia Gamelan dengan sekitar 7000 eksemplar setiap terbit. 

Di bidang media ini, Theresa aktif meliput berita, khususnya yang berkaitan dengan hubungan bilateral Australia-Indonesia. Bahkan setelah Gamelan berhenti terbit pada tahun 2006 dia masih terus aktif meliput kegiatan komunitas Indonesia dan Australia untuk majalah OZINDO.   

Menurut Ratih Kumudawati,  menyadari semakin merosotnya minat pada bahasa dan budaya Indonesia di Australia, Theresa yang alumni ASRI di Yogyakarta kembali menekuni profesinya sebagai seorang seniman. Di bidang seni kriya, karya celengannya yang terbuat dari tanah liat dengan lebih dari 100 desain berjudul "Primitive Piggy Bank Fantasies" telah dipamerkan selain di Yogyakarta, juga di Erasmus Huis, Jakarta (1989) dan Australian Museum, Sydney (1985, 1986 dan 1993). Seluruh hasil penjualan yang terkumpul digunakan untuk membiayai studi anak-anak SD di sekitar Yogyakarta.

Selama tiga tahun terakhir, Theresa banyak terlibat dalam gambar garis dan melukis dengan tema Kisah Daun dan Ikan. Karya lukisan "Kisah Daun dan Ikan" Theresa pada awalnya dibuat di komputer. Sekitar 200 karya lukisannya dipamerkan bersama fotografi karya adiknya Ir. Trisno Seputro, selama tiga hari pada akhir September 2012 di Wisma Indonesia di Sydney, dan berhasil menggalang dana sebesar 4.000 dollar (sekitar Rp 40 juta).  Dana tersebut kemudian dibawanya sendiri ke Yogyakarta pada bulan November 2012 untuk membiayai studi 10 anak SD di sekitar Yogyakarta.

Theresa juga mengunjungi Yogyakarta dan mengadakan pameran lukisan acrylic dan goresan pena di atas kanvas yang berjumlah 24 lukisan bulan April lalu. Pameran bersama Theresa Jackson dan adiknya Ir Trisno Seputro yang dikunjungi oleh sekitar 500 orang berhasil menggalang dana 5.000 dollar (sekitar Rp 50 juta).  Diperkirakan dana akan cukup untuk membiayai studi kesepuluh anak SD sampai mereka lulus SLTA. 

Pameran lukisan dan fotografi  di Yogyakarta juga membina hubungan Australia dan Indonesia lebih lanjut. Banyak pengunjung tertarik akan kehidupan di Australia, terutama peluang untuk studi dan berwisata ke Australia. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com