Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Turis China Tak Beradab

Kompas.com - 17/05/2013, 15:52 WIB

BEIJING, KOMPAS.com Sikap tak santun dan "perilaku tidak beradab" sejumlah turis China di luar negeri merugikan citra China, kata seorang pejabat tinggi negara itu yang mengeluhkan "kualitas" buruk para turis itu, lapor media pemerintah, Jumat (17/5/2013).

Wang Yang, salah satu dari empat Wakil Perdana menteri China, melontarkan kecaman atas sejumlah perilaku turis China di luar negeri, seperti "berbicara keras di tempat umum, menyeberang jalan semberangan, meludah, dan melakukan aksi corat-coret di tempat wisata". "Perilaku tidak beradab semacam itu sering dikritik oleh media serta telah merusak citra orang-orang China dan menyebabkan dampak buruk," kata Wang seperti dikutip situs People's Daily, media yang merupakan corong Partai Komunis China yang berkuasa.

China menyatakan, dirinya punya peradaban berusia 5.000 tahun, tetapi dalam sebuah pertemuan pemerintah pada Kamis tentang sebuah undang-undang pariwista baru, Wang mengatakan, "Kualitas dan keterdidikan sejumlah wisatawan tidak begitu tinggi."

Ekonomi China yang semakin makmur membuat semakin banyak warganya mampu pelesiran ke luar negeri. Para turis negara itu umumnya menjadikan belanja sebagai kegiatan utama. Negara-negara tujuan, termasuk negara-negara Eropa yang kini terbelit utang, telah mengurangi pembatasan visa untuk menarik lebih banyak turis dari China. Namun, laporan juga bermunculan tentang perilaku para turis China yang kurang bertata krama.

"Meningkatkan kualitas peradaban warga dan membangun citra yang baik tentang turis China merupakan kewajiban pemerintah di semua level serta instansi terkait dan perusahaan," kata Wang, mantan Ketua Partai Provinsi Guangdong yang berbatasan dengan Hongkong. Ia mengatakan, pihak berwenang harus "memandu turis dengan saksama agar mematuhi ketertiban umum dan etika sosial, menghormati keyakinan agama dan adat istiadat setempat, menjaga ucapan dan perilaku mereka ... serta menjaga lingkungan."

Seorang ibu dari daratan China meminta putranya buang air dalam sebuah botol di sebuah restoran di Hongkong yang ramai memicu kecaman kemarahan di media sosial di bekas koloni Inggris itu Februari lalu. Sejumlah warga Hongkong mencemooh orang-orang China daratan sebagai "belalang".

Otoritas perjalanan di Provinsi Jiangsu yang kaya di China bagian timur pada awal tahun ini mendesak para turis untuk "membawa sedikit uang tunai, jangan pernah memamerkan uang atau barang berharga" setelah ada kasus turis China berusia 23 tahun dirampok di Paris, Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com