KOMPAS.com — Paus Fransiskus mengatakan, reformasi etika keuangan yang lebih besar diperlukan untuk membebaskan orang dari tirani uang. Dalam pidato pertamanya tentang krisis keuangan, pemimpin umat Katolik dunia ini juga menyerukan agar para pemimpin dunia menghentikan "pemujaan atas uang" dan melakukan lebih banyak bagi kaum miskin.
"Uang harus melayani, bukan memerintah," tuturnya kepada para diplomat di Vatikan saat menerima surat kepercayaan sejumlah diplomat untuk Vatikan.
Ditambahkan bahwa ekonomi pasar bebas telah menciptakan tirani yang membuat orang-orang hanya dinilai dari kemampuan untuk mengonsumsi.
Wartawan BBC di Roma, David Willey, melaporkan bahwa kehidupan saat ini menjadi lebih buruk bagi orang-orang yang tinggal di negara kaya maupun miskin.
Paus yang menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri pada Maret lalu juga mengutip Alkitab dengan merujuk pada "pemujaan atas anak lembu emas" yang lama sudah menemukan gambar barunya yang tidak berhati dalam pemujaan atas uang pada masa kini.
Dengan demikian, menurutnya, reformasi dibutuhkan dengan amat mendesak karena kemiskinan menjadi semakin terlihat dengan orang-orang yang berjuang untuk hidup dengan cara yang tidak bermartabat.
Dia mengatakan, hal tersebut terjadi di bawah kediktatoran ekonomi yang tidak memiliki tujuan kemanusiaan.
Gereja untuk orang miskin
Paus Fransiskus sudah dikenal dengan upaya-upayanya dalam mengatasi kemiskinan ketika masih menjadi uskup di Argentina. Tak lama setelah ditunjuk sebagai paus, dia mengatakan bahwa gereja memiliki tugas khusus untuk membela kaum miskin.
"Saya ingin gereja yang miskin dan untuk orang miskin," tegasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.