Pada periode Januari-Maret, Jepang bertumbuh sebesar 0,9 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir. Demikian diumumkan Kantor Kabinet, di Tokyo, Kamis (16/5).
Pertumbuhan ini seolah memberikan semangat kepada pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk melakukan reformasi selanjutnya. Dalam dua dekade terakhir, Jepang mengalami deflasi.
Belanja konsumen dan investasi lebih besar pada proyek-proyek publik dibarengi dengan pelonggaran moneter yang sangat agresif membuat Jepang mulai bertumbuh pada kuartal terakhir 2012. Pertumbuhan ekonomi ketika itu sebesar 0,3 persen.
Abe berkuasa pada akhir Desember setelah para pemilih lelah karena bertahun-tahun mengalami perekonomian yang buruk. Partai Liberal Demokratik pun menang karena dianggap membawa harapan baru untuk memperbaiki perekonomian.
Kebijakan Abe telah mendorong kenaikan harga ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Indeks Nikkei 225 melemah 0,4 persen, kemarin, menjadi 15.037,24 karena para investor mengambil untung. Namun, indeks Nikkei sudah naik 75 persen sejak November lalu.
”Produk domestik bruto (PDB) Jepang yang terlihat baik merupakan berita ekonomi penting selama pemerintahan Abe,” ungkap Julian Jessop, ekonom
Dia mengatakan, tak jelas bagaimana pemulihan ekonomi itu dapat dikaitkan dengan kebijakan Abe yang sering disebut Abenomics. Akan tetapi, menurut Jessop, setidaknya pemerintah dapat mengklaim telah meningkatkan kepercayaan terhadap perekonomian Jepang.
Dengan adanya data tersebut, pemerintah tampaknya akan terus mendesak kenaikan pajak dalam dua tahun ke depan agar dapat membantu perekonomian Jepang, kata Menteri Ekonomi Jepang Akira Amari.
Defisit utang publik Jepang lebih dari dua kali PDB-nya. Utang ini masih akan terus bertumbuh karena pemerintah berupaya merenovasi berbagai infrastruktur tua, juga membangun kembali infrastruktur yang rusak karena terkena tsunami. Selain itu, pemerintah juga hendak meningkatkan layanan sosial untuk orang-orang tua.