Singapura, Kompas
Hal itu juga sebagai bagian dari upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura mendukung program pemerintah untuk mendorong tenaga kerja Indonesia (TKI) sektor domestik, seperti penata laksana rumah tangga (PLRT) agar seluruhnya menjadi TKI formal.
Wartawan Kompas,
”Saat ini TKI yang bekerja di Singapura sebagai perawat orang jompo sekitar 4.000 orang, dan hingga 2017 diperkirakan dibutuhkan perawat orang jompo 11.000 orang. Ini peluang yang bagus. Kami pun akan memberikan bantuan pelatihan untuk merawat orang jompo mulai Mei ini,” kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura Andri Hadi, Senin (13/5), di Singapura.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kerja (P3K) KBRI Singapura menjalin kerja sama dengan Borderless Healthcare Group (BHG), sebuah lembaga penyedia jasa pelatihan perawat jompo.
Sementara itu dari Kupang dilaporkan, sejumlah 73 tenaga kerja wanita asal Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, gagal diberangkatkan ke Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Polda Nusa Tenggara Timur menggerebek para calon tenaga kerja di dua tempat berbeda. Mereka memiliki dokumen ganda.
Penangkapan pertama terhadap 43 orang dilakukan aparat keamanan di Pelabuhan Tanau Kupang, Minggu, saat berada di dalam KM Sirimau yang hendak berangkat ke Tarakan. Penangkapan kedua dilakukan di salah satu gudang penampungan TKW milik PT Mitra Sinergi Sukses di Kota Kupang, Senin.