Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Tato di Bali Bikin Alergi Kulit!

Kompas.com - 13/05/2013, 12:08 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

PERTH, KOMPAS.com — Seorang warga Perth memperingatkan agar berhati-hati dalam mendapatkan tato di Bali. Itu disampaikan setelah anaknya menderita alergi kulit karena tinta yang digunakan mengandung bahan kimia berbahaya.

Menurut laporan The West Australian pada Senin (13/5/2013), Nik—yang tidak mau nama keluarganya disebutkan—mengatakan bahwa putranya, Ryan (11), mengalami bengkak di sekujur tubuhnya, setelah mendapatkan tato sementara, ketika mereka sekeluarga berlibur di Kuta, bulan lalu.

Kondisi kulit Ryan memburuk setelah mereka kembali ke Perth. Dokter ahli kulit mengatakan bahwa alergi disebabkan oleh zat kimia para-phenylenediation (PPD), bahan kimia yang bisa digunakan untuk semir sepatu, tetapi digunakan oleh para pembuat tato di Bali.

Ryan akhirnya dirawat dengan obat antibiotik, cortisonde dan tablet steroid dan dokter mengatakan pembengkakan tersebut bisa berlangsung selama 12 bulan. Adiknya yang mendapatkan tato serupa tidak mengalami alergi.

"Kami biasa membiarkan anak mendapatkan tato, tetapi tidak pernah mengalami reaksi seperti ini sebelumnya. Betul-betul mengerikan, kulitnya seperti terbakar dan mengelupas sepanjang kaki dan lengannya. Kami pasti tidak akan melakukan ini lagi," kata Nik.

Dokter spesialis kulit di Rumah Sakit Fremantle, Hannes Gebauer, yang merawat Ryan mengatakan, dia menyaksikan paling kurang satu kasus alergi karena PPD setiap bulannya, dan memperingatkan mereka yang bepergian ke Bali mengenai bahayanya tato sementara itu.

"Memang bahaya memiliki tato seperti ini. Alergi terhadap PPD memang tidak enak. Biasanya di sekitar tato itu akan kemerahan, dan reaksi lebih buruk baru terjadi 9-10 hari kemudian," kata Dr Gebauer. Menurut Asosiasi Dokter Penyakit Kulit Australia, 10 sampai 20 persen mereka—yang mendapatkan tato tidak permanen—alergi terhadap PPD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com