Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Drama" 36 Jam Penyelamatan Penyanderaan Keluarga di Amerika

Kompas.com - 13/05/2013, 06:37 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

TRENTON, KOMPAS.com — Tiga anak-anak dipastikan selamat dari penyanderaan oleh seorang pria bersenjata di Trenton, New Jersey, Amerika Serikat, Minggu (12/5/2013) pagi waktu setempat. Namun, perempuan yang diduga adalah pemilik rumah sekaligus ibu anak-anak itu dan seorang anak lelaki berusia sekitar 13 tahun, ditemukan tewas dan mulai membusuk di rumah itu. Diduga penyanderaan sudah berlangsung sejak pertengahan April 2013.

Pejabat kepolisian setempat mengatakan, tubuh seorang perempuan yang diduga adalah pemilik rumah, Carmelita Stevens (44), sekaligus ibu dari anak-anak di rumah itu, ditemukan tewas dan telah mulai membusuk. Dalam konferensi pers setelah "drama" 36 jam penyanderaan itu, selain perempuan tersebut, satu anak lelaki juga dipastikan tewas dengan kondisi serupa.

Adapun tiga anak-anak yang selamat adalah anak lelaki berusia 4 tahun serta dua anak perempuan berusia 14 dan 18 tahun. Ketiganya sudah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan. Pelaku penyanderaan, diidentifikasi sebagai Gerald "Skip" Murphy (38), dipastikan tewas dalam aksi pembebasan para sandera.

Letnan Steve Varn dari Kepolisisian Trenton mengatakan, penyanderaan berakhir pukul 05.00 waktu setempat, Minggu (12/5/2013). Saat ini situasi di sekitar rumah tempat penyanderaan sudah dinyatakan aman.

Kronologi "drama" penyelamatan

Petugas polisi disiagakan di Grand Street Trenton sejak Jumat (10/5/2013) dini hari sekitar pukul 02.47 waktu setempat. Seorang kerabat Stevens sebelumnya menelepon kepolisian, mengatakan tak melihat keluarga itu untuk waktu yang cukup lama.

Jaksa Mercer County Joseph L Bochini Jr dalam konferensi pers menyampaikan informasi tersebut, dan mengatakan kerabat Stevens menambahkan pula bahwa dua putri keluarga itu tak tampak di sekolah selama 12 hari terakhir. Ketika petugas polisi tiba di kediaman keluarga Stevens, tak ada respons untuk ketukan pintu sehingga polisi memaksa masuk melalui pintu belakang. Saat itu bau mayat membusuk tercium sangat menyengat, bahkan polisi melihat belatung.

Di lantai atas, polisi mendapatkan Murphy menjadikan tiga anak-anak yang masih hidup sebagai "tameng". Murphy pun mengatakan kepada petugas bahwa dia memegang senjata dan bahan peledak. Ketika polisi menggeledah rumah itu, mereka menemukan seorang lelaki 19 tahun berada di ruang bawah tanah bersama satu anak lelaki, yang keduanya mengatakan tak melihat ibu dan saudara-saudaranya sejak pertengahan April.

Selama proses penyelamatan ini lingkungan sekitar rumah itu diungsikan sebagai langkah pencegahan dalam proses negosiasi dengan penyandera berlangsung. Polisi menghabiskan waktu hampir dua hari untuk berkomunikasi dengan Murphy. Makanan dan minuman dikirimkan untuk anak-anak yang masih hidup di lantai atas melalui jendela.

Mengutip Kolonel Rick Fuentes dari kepolisian New Jersey, melihat gelagat Murphy bakal gelap mata, polisi memutuskan menyergap ke lantai atas dengan satu tembakan terlebih dahulu diarahkan pada Murphy saat dia mencoba melakukan kekerasan pada salah satu anak. Murphy sempat dibawa ke rumah sakit, tapi akhirnya tewas.

Para pejabat kepolisian belum dapat memastikan kapan Carmelita dan satu anak lelakinya tewas. Namun, dipastikan keduanya sudah mulai membusuk saat ditemukan. Operasi penyelamatan ini dilakukan Kepolisian Trenton dibantu Kepolisian New Jersey dan FBI, melibatkan pemadam kebakaran, penjinak bom, dan anjing kepolisian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com