Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rafsanjani Mendaftar sebagai Calon Presiden Lagi

Kompas.com - 13/05/2013, 03:39 WIB

Teheran, Minggu - Tokoh politik terkemuka di Iran, mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani, Sabtu (11/5), secara mengejutkan mendaftarkan diri lagi sebagai calon presiden. Dia datang ke Dewan Pengawas Iran beberapa menit menjelang batas akhir waktu pendaftaran.

Tokoh yang relatif moderat itu siap berlaga dalam pemilihan presiden (pilpres) yang akan digelar 14 Juni nanti.

Pencalonan Rafsanjani mengubah secara radikal peta persaingan politik Iran, yang sebelumnya diperkirakan hanya akan terjadi di antara faksi-faksi di dalam kelompok konservatif.

Secara signifikan, Rafsanjani mungkin dapat meraih dukungan dari kelompok reformis yang telah absen sejak 2009.

”Para Principlist (kelompok yang loyal kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei) akan menemui kesulitan serius karena Rafsanjani. Ia juga akan mewakili kubu reformis,” kata Sadeq Zibakalam, profesor di Universitas Teheran.

Rafsanjani yang berusia 78 tahun menjadi tantangan bagi kubu konservatif, termasuk Mahmoud Ahmadinejad, setelah mendapat dukungan dari kaum reformis.

Ahmadinejad selama ini menang karena mendapat dukungan kuat dari Khamenei.

Dukungan tersebut merupakan langkah untuk mengatasi sekat yang melebar di antara kaum elite agama dan politik. Meski demikian, sesuai konstitusi, Ahmadinejad tidak boleh lagi mencalonkan diri dalam pilpres ini.

Rafsanjani dianggap bagaikan angin segar bagi Iran. ”Rafsanjani melampaui semua hal yang pragmatis, pemecah masalah. Dia mencari jalan untuk bisa mendapatkan sesuatu,” kata Shaul Bakhash dari George Mason University, Virginia, AS.

Awal pekan ini, Rafsanjani sempat mengatakan, dia takkan maju tanpa persetujuan Khamenei. Langkah itu akan mengakibatkan konflik dan perselisihan.

Para analis menduga, ia mendaftar pada menit-menit terakhir kemungkinan setelah ia mengantongi dukungan itu.

”Jika Khamenei mengizinkan dia, saya kira dia bisa bergerak cepat memimpin negosiasi langsung dengan AS, berusaha mencabut sanksi-sanksi dari Iran, meredakan retorika kebijakan luar negeri Iran selama ini, dan mengambil langkah-langkah untuk menumbuhkan investasi asing,” kata Bakhash.(REUTERS/AFP/AP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com