Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Kutuk Serangan yang Tewaskan 40 Orang di Perbatasan Turki-Suriah

Kompas.com - 13/05/2013, 01:43 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk keras serangan mematikan di Turki tenggara, Sabtu (11/5/2013) waktu setempat, yang merenggut puluhan nyawa dan melukai banyak orang. Sedikitnya 40 orang tewas dan 100 lainnya terluka ketika beberapa ledakan mengguncang satu kota kecil Turki yang berbatasan dengan Suriah.

"Sekretaris Jenderal mengutuk, dengan sekeras-kerasnya, serangan mematikan yang terjadi di kota kecil Reyhanli di Provinsi Hatay," demikian isi satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban, Minggu (12/5/2013). Di dalam pernyataannya, pemimpin PBB itu mengutuk semua aksi teror dan kembali menyatakan tak ada alasan atau kesedihan yang bisa dibenarkan untuk menjadikan warga sipil sebagai sasaran.

Ban pun mendesak pengungkapan pelaku untuk mendapatkan hukuman setimpal. Pelaku, tegas Ban, harus secepatnya diidentifikasi dan diseret ke pengadilan. "Belasungkawa mendalam pada korban dan keluarga, serta pada rakyat dan Pemerintah Turki," imbuh pernyataan itu. 

Berdasarkan pernyataan dari Menteri Dalam Negeri Turki Muammer Guler, sedikitnya 40 orang tewas dan 100 yang lain terluka akibat beberapa ledakan di Reyhanli yang berbatasan dengan Suriah. Laporan awal menyatakan kota itu diguncang tak kurang empat ledakan, yang bersumber di sekitar gedung kota praja dan kantor pos setempat.

Jumlah korban jiwa, sebut Guler, diperkirakan bakal terus bertambah karena banyak korban luka dalam kondisi kritis. Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Turki Besir Atalay, dikutip NTV, menyatakan temuan awal atas penyelidikan bom mobil ini menunjukkan penyerang terkait dengan badan intelijen Suriah.

Turki menghadapi arus pengungsi Suriah di tengah konflik Suriah yang terus memburuk. Situasi di Reyhanli mengalami peningkatan ketegangan dua pekan terakhir. Perang geng terjadi di kota ini, antara pengungsi Suriah dan pemuda setempat.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com