Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Menuju Deklarasi Geneva II

Kompas.com - 11/05/2013, 02:51 WIB

Kairo, Kompas - Duta Besar Amerika Serikat untuk Suriah Robert Ford, seperti diberitakan harian Al-Hayat edisi Jumat (10/5), kini sedang melobi pemimpin koalisi nasional Suriah di Istanbul dan Kairo agar menerima kesepahaman baru Amerika Serikat-Rusia tentang solusi politik di Suriah.

Ford meminta Koalisi Nasional (NC) menunjuk delegasi yang akan dikirim ke forum konferensi internasional tentang Suriah pada akhir Mei ini. Agenda utama konferensi internasional itu membentuk pemerintah transisi yang beranggota kombinasi dari kubu pemerintah dan oposisi.

Konferensi internasional tersebut berpijak pada Deklarasi Geneva, 30 Juni 2012, yang dicapai Amerika Serikat dan Suriah, dengan beberapa modifikasi. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir.

Harian Al-Quds al-Arabi edisi Jumat mengungkapkan, kesepahaman baru AS-Rusia terdiri atas beberapa butir. Pertama, AS setuju Bashar al-Assad tetap sebagai Presiden Suriah pada masa transisi. Kedua, AS setuju militer Suriah tetap dipertahankan secara utuh. Ketiga, militer Suriah akan mendapat tugas menghadapi milisi oposisi bersenjata radikal, seperti Front An Nusra.

Keempat, pemerintah transisi yang akan dibentuk beranggotakan dari kombinasi antara kubu pemerintah dan oposisi dengan kewenangan yang cukup. Kelima, harus menjaga kesatuan negeri Suriah. Menurut harian Al-Quds al-Arabi, AS memberikan konsesi dalam kesepahaman baru tentang Suriah itu dengan menerima keberadaan Presiden Assad pada masa transisi.

Namun, lanjut harian itu, status Presiden Assad dalam masa transisi itu akan dirundingkan dalam forum konferensi internasional tersebut. Pemerintah AS menghendaki Assad pada masa transisi hanya punya kedudukan simbolis atau sebagai presiden kehormatan tanpa kekuasaan.

Pada Deklarasi Geneva, 30 Juni 2012, AS bersikeras Presiden Assad harus hengkang pada masa transisi. AS juga memberikan konsesi dalam kesepahaman baru itu dengan menerima pemerintah transisi memiliki kekuasaan eksekutif yang cukup.

Pada konferensi internasional nanti akan dirundingkan tentang definisi kekuasaan yang cukup bagi pemerintah transisi itu. Pada Deklarasi Geneva, 30 Juni 2012, ditegaskan bahwa pemerintah transisi memiliki kekuasaan eksekutif yang penuh. Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi juga meminta NC menerima kesepahaman baru AS-Rusia tersebut.

Kementerian Luar Negeri Suriah, seperti dikutip kantor berita Suriah, SANA, juga menyambut positif kesepahaman baru AS- Rusia itu.

Namun, harian Al-Hayat mengungkapkan, sejumlah pejabat NC Suriah yang merupakan payung utama kubu oposisi Suriah meminta diciptakan dahulu perimbangan kekuatan antara militer pemerintah dan oposisi bersenjata sebelum memulai perundingan untuk pembentukan pemerintahan transisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com