Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Jelang Pemilu, Serangan Bom Masih Terjadi

Kompas.com - 10/05/2013, 17:05 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Sehari menjelang pemilihan umum, aksi kekerasan terus terjadi di Pakistan. Pada Jumat (10/5/2013), sejumlah bom meledak di dekat markas sebuah partai politik di kawasan terpencil Pakistan menewaskan empat orang.

Sebuh bom sepeda motor menewaskan empat orang dan melukai 15 orang lainnya di dekat markas sejumlah partai politik di Miranshah, kota terbesar di Waziristan Utara, tak jauh dari perbatasan dengan Afganistan.

Aparat keamanan mengatakan partai politik yang diserang adalah Liga Muslim Pakistan N (PML-N) dan partai sayap kanan Jamiat Ulema-e-Islam. Kedua partai politik ini adalah sekutu pemerintah Pakistan saat ini.

Sementara itu, di Quetta, sebuah bom berdaya ledak rendah meledak di atap kantor seorang kandidat Partai Rakyat Pakistan (PPP) dan melukai lima orang.

Bom itu diledakkan saat  pendukung mantan menteri dan anggota parlemen PPP, Sardar Omar Gorgaj tengah melakukan pertemuan di kantor sang kandidat.

Sejumlah serangan ini seakan menandai ancaman Taliban Pakistan yang sejak awal tidak menyetujui penyelenggaraan pemilu yang diangga tidak Islami itu.

Taliban Pakistan juga mengeluarkan ancaman akan melakukan serangan di berbagai lokasi saat pemungutan suara dilakukan.

Pemilihan umum kali ini sangat bersejarah bagi Pakistan, sebab inilah kali pertama dalam sejarah negeri itu, sebuah pemerintahan sipil bisa menyelesaikan mandat lima tahunnya dan akan menyerahkan tongkat kekuasaan melalui sebuah pemilu.

Lebih dari 86 juta orang memiliki hak suara untuk memilih 272 anggota parlemen , 342 orang anggota dewan nasional dan anggota parlemen di empat provinsi.

Namun, jalan menuju pemilu sangat berdarah dan diwarnai berbagai serangan terhadap pada kandidat dan partai politik yang telah menewaskan 120 orang, sejak pertengahan April lalu.

Demi menjaga keamanan pemungutan suara, pemerintah Pakistan mengerahkan 600.000 anggota pasukan keamanan yang akan disebar di 70.000 TPS di seluruh negeri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com