Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kampanye Diwarnai Penculikan dan Bom

Kompas.com - 10/05/2013, 02:50 WIB

Multan, Kamis - Kampanye pemilu Pakistan diwarnai serangan bom, pembunuhan, dan penculikan terhadap calon anggota parlemen. Orang-orang bersenjata, Kamis (9/5), menculik Ali Haider, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Punjab, dan putra mantan Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani.

Sekelompok pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor dan satu mobil melepaskan tembakan saat menculik Haider di Matital, pinggiran kota Multan, Provinsi Punjab. Wilayah ini adalah basis milisi Taliban. Sekretarisnya, Ghulam Mohiuddin, ditembak mati penculik.

Mantan PM Yousuf Raza Gilani dan keluarganya adalah tokoh politik berpengaruh di wilayah Punjab.

”Orang-orang itu naik sepeda motor dan satu mobil. Mereka melepaskan tembakan, lalu menculik Ali Haider ke dalam mobil Honda warna hitam,” kata aparat polisi, Khurram Shakur.

Ali Haider adalah kandidat dari partai sekuler Partai Rakyat Pakistan (PPP). Dua saudaranya juga maju untuk anggota DPR pusat. Ayah mereka menjadi PM Pakistan sejak tahun 2008 hingga dianggap menghina pengadilan oleh Mahkamah Agung karena menolak membuka kasus korupsi yang menyangkut Presiden Asif Ali Zardari. Gilani lalu didiskualifikasi dari jabatannya sebagai PM dan anggota parlemen pada 26 April 2012

Patah tulang

Sehari sebelumnya, politisi papan atas negeri itu, Imran Khan, jatuh dari elevator yang mengangkatnya ke panggung utama kampanye di Lahore. Khan, pensiunan bintang olahraga kriket dan Ketua Partai Gerakan Keadilan Pakistan (PTI), menderita patah tulang rusuk.

Khan naik elevator ditemani tiga pengawalnya. Diduga tak kuat menahan beban, elevator roboh ketika Khan nyaris mencapai panggung. Tayangan televisi lokal memperlihatkan para pendukung menggotong Khan.

Dokter menjelaskan, kondisi kandidat perdana menteri Pakistan itu bisa dipulihkan meski perlu istirahat panjang. Timbul keraguan akan peluang Khan menghadapi pemilu, 11 Mei, ini.

Kecelakaan yang menimpa Khan ini membuat kandidat terdepan dalam jajak pendapat, mantan PM Nawaz Sharif, menunda kampanye untuk menghormati Khan. Sebelumnya, Sharif berjanji akan mengakhiri keterlibatan Pakistan dengan AS dalam perang melawan terorisme dan mengedepankan dialog dengan Taliban.

Musibah Khan adalah sentuhan dramatis terbaru kampanye pemilu yang dibayangi serangkaian serangan terhadap politisi dan partai politik. Sejak pertengahan April, sudah 113 orang, termasuk sejumlah calon anggota dewan, tewas.

Pada hari Rabu, bom yang menarget calon dari Partai Nasional Awami (ANP) menewaskan dua orang di distrik Bajaur. Di Peshawar, seorang pengebom meledakkan dirinya. Dua polisi tewas dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata. Di Karachi, ledakan bom melukai 18 orang.(AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com