LAS VEGAS, Kompas.com - Petinju kelas berat AS, Deontay Wilder mengaku sempat merasa dirampok sebelum menyerang seorang wanita di MGM Grand, Las Vegas, Sabtu pekan lalu.
Wilder ditahan polisi dengan tuduhan melakukan kekerasan dan terancam hukuman penjara 20 tahun.
Menurut pengacaranya, Paul Petterson, Deontay melakukan tindak kekerasan karena merasa tengah menajdi korban perampokan. "Deontay melakukan tindakan tersebut secara instink karena merasa menjadi korban perampokan. Namun terlepas dari hal itu, ia merasa menyesal dan telah berbicara de$ngan si korban."
Tidak ada yang mengetahui secara persis peristiwa yang dialami Wilder. Pelatihnya, Jay Deas pun tak mengetahui secara detil. "Yang saya tahu pada malam itu ia memang menyaksikan pertarungan Floyd Mayweather-Robert Guerrero, namun saya tidak tahu apakah ia menginap di tempat itu."
Deontay Wilder merupakan petinju kelas berat AS yang tak terkalahkan dalam 28 pertarungan pro. Ia diharap mampu mengembalikan kejayaan petinju Amerika di kelas berat yang sepuluh tahun terakhir didominasi petinju dari Eropa Timur. Bulan lalu, ia memukul KO petinju Inggris Audley Harrison dalam waktu 70 detik.
Wilder empat ditahan di penjara Clark County sebelum dibebaskan dengan uang jaminan dan akan menghadapi sidang pada 3 Juli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.