Dalam pemberitaan di Dow Jones disebutkan, ”Bank Perdagangan Asing Korut, terbesar di negeri itu, diberi tahu bahwa akun rekening mereka di Bank of China telah ditutup.”
Washington sejak lama telah menerapkan sanksi terhadap sejumlah organisasi Korut, terutama bank devisa terbesar negeri itu pasca-uji coba nuklirnya yang kontroversial.
Pemerintah AS juga mendesak China melakukan sesuatu untuk membatasi sepak terjang negeri tetangga sekutunya itu, termasuk dengan mengurangi kedekatan hubungannya.
China belakangan akhirnya mendukung sanksi-sanksi yang diterapkan PBB.
Namun, China masih beranggapan bahwa membenci Korut bukanlah jalan keluar terbaik lantaran bisa menjadi provokasi yang justru akan mendestabilisasi kawasan itu.
Lebih lanjut, Pyongyang kembali mengeluarkan ancaman terbarunya terhadap Seoul, menyusul rencana latihan perang laut yang akan kembali digelar AS dan Korsel, kali ini di Laut Kuning.
Latihan itu berlangsung mulai Senin hingga Jumat (6-10/5). Pihak Korut mengancam akan menyerang dan balik diancam akan dibalas Korsel.
Ancaman terbaru Korut itu juga muncul beberapa jam menjelang rencana pertemuan antara Presiden Korsel Park Geun-hye dan Presiden AS Barack Obama di Washington
Baik AS maupun Korsel mengaku tetap akan membuka pintu untuk dialog dengan Korut.