Robel Philippos, yang keluarganya beremigrasi dari Etiopia, kini menjalani tahanan rumah di bawah pengawasan ibunya. Robel juga diharuskan mengenakan gelang khusus untuk memantau keberadaannya.
Robel yang mengenal kedua Tsarnaev di kampus Universitas Massachusetts di Dartmouth itu bisa mendekam di penjara selama delapan tahun jika semua tuduhan terbukti.
Robel pada pekan lalu dituduh berbohong kepada aparat ketika menyangkal bahwa dia pernah bergabung dengan kedua temannya yang berasal dari Kazakhstan di kamar asrama Tsarnaev bersaudara ketika mereka tengah melarikan diri dari kejaran polisi setelah melakukan aksinya.
Ketiga pemuda ini dituduh memasuki kamar Tsarnaev yang kosong. Kemudian kedua pemuda Kazakhstan itu, Azamat Tazhayakov dan Dias Kadyrbayev, mengambil tas ransel laptop milik Tsarnaev.
Namun, begitu mengetahui Tamerlan dan Dzhokhar menjadi tersangka bom Boston, mereka memutuskan untuk membuang barang bukti itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.