DHAKA, KOMPAS.com - Ratusan korban selamat dari tragedi ambruknya pabrik di Banglades, Selasa (7/6/2013), melakukan unjuk rasa dengan menutup jalan raya. Mereka menuntut manajemen perusahaan segera membayarkan upah dan kompensasi untuk cedera mereka.
Sekitar 3.000 pekerja tengah berada di gedung Rana Plaza saat gedung berlantai delapan itu runtuh pada 24 April lalu. Para pekerja itu membuat pesanan dari berbagai negara salah satunya jaringan toko retail Inggris Primark dan label fesyen Spanyol, Mango.
Meski hasil karya mereka memenuhi pesanan perusahaan kelas dunia yang kemudian dijual dengan harga yang mahal, para pekerja Banglades itu hanya mendapatkan gaji sekitar 38 dolar AS atau kurang dari Rp 400 ribu sebulan.
Namun, dengan kejadian ini semua pekerjaan terhenti dan sekitar 400 pekerja itu menuntut perusahaan membayarkan upah dan kompensasi akibat cedera.
Aksi protes itu berlangsung bersamaan dengan ditemukannya kembali korban runtuhnya Rana Plaza. Juru bicara AD Banglades Kapten Shahid Ahsan Bhuiyan memngatakan jumlah korban tewas kini mencapai 705 orang.
Kapten Shahid mengatakan kemungkinan besar jumlah korban tewas akan bertambah, karena saat ini tim penyelamat baru menyisir empat lantai gedung itu.
Pemerintah Banglades menyatakan sebanyak 2.437 orang selamat dari runtuhnya gedung yang dihuni lima perusahaan garmen itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.