Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barisan Nasional Unggul Sementara

Kompas.com - 06/05/2013, 02:54 WIB

Kuala Lumpur, Kompas - Koalisi partai berkuasa di Malaysia, Barisan Nasional, unggul sementara dalam perolehan kursi di parlemen federal. Hingga berita ini diturunkan pukul 23.00, BN meraih 54 kursi, sedangkan koalisi oposisi Pakatan Rakyat meraih 30 kursi.

Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Simon Saragih, dari Kuala Lumpur, Minggu (5/5). Total kursi parlemen pusat atau federal sebanyak 222 kursi. Diperlukan 112 kursi bagi koalisi untuk membentuk pemerintahan.

Pimpinan koalisi Pakatan Rakyat, Anwar Ibrahim, belum bersedia memberi pernyataan pers sebelum pengumuman final hasil pemilu Malaysia dari Suruhanjaya Pilihan Raya (Komisi Pemilu) atas hasil pemilu yang berlangsung pada Minggu.

Diperkirakan, hasil perolehan kursi berlangsung ketat. Kuat dugaan, meski Barisan Nasional (BN) menang, komposisi kursi di parlemen pusat berubah total dari komposisi hasil Pemilu 2008. Saat itu, Pakatan Rakyat hanya berhasil meraih 75 kursi.

Meski masih kalah dalam hasil sementara untuk parlemen federal, Pakatan Rakyat dinyatakan keluar sebagai pemenang pada parlemen di empat negara bagian, yakni Perak, Penang, Selangor, dan Kelantan.

Pemilu (Pilihan Raya Umum/PRU) Ke-13 Malaysia kali ini mencatat rekor. Sebanyak 12.992.661 pemilih dari total sekitar 13,9 juta pemilih terdaftar atau sekitar 80 persen menggunakan hak pilih. Jumlah ini lebih tinggi dari rekor 78,9 persen yang tercatat pada Pemilu 1964. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi Pemilu Malaysia Wan Ahmad Wan Omar kepada kantor berita Malaysia, Bernama.

Tidak sedikit warga yang kembali ke daerah asal, termasuk mereka yang bertugas di luar negeri, hanya untuk PRU Ke-13.

Saat pemungutan suara berlangsung, jalanan di Kuala Lumpur dan daerah pinggiran lengang. Warga mendatangi 8.425 tempat pemungutan suara (TPS) dengan total 25.337 bilik pencoblosan. Pemilu dimulai pukul 08.00 dan ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat.

Hujan yang sempat mengguyur wilayah Kuala Lumpur dan sekitarnya pada siang hari tak menghalangi warga untuk menunaikan tanggung jawab sebagai warga Malaysia. Saat ini, jumlah penduduk Malaysia sekitar 28,9 juta jiwa.

Anwar mencoblos di Pematang Pauh, Penang, pada pagi hari, lalu kembali ke kawasan permukiman elite Damansara di pinggiran Kuala Lumpur pada sore hari.

Perdana Menteri Najib Razak, yang memimpin BN, mencoblos di Pekan, kota di Negara Bagian Pahang. Najib mengatakan, pemilu berjalan mulus. Dia juga menegaskan tak ada yang perlu dikhawatirkan terkait pemilu.

Keadaan di lapangan menunjukkan warga sangat tertib. Aliran warga berjalan lancar. Lokasi TPS berlangsung di sekolah-sekolah dengan ruangan luas dan nyaman.

Saat pemilu berlangsung, bendera BN tetap mendominasi. Akan tetapi, para perwakilan koalisi Pakatan Rakyat dari tiga partai, yakni Partai Islam Se-Malaysia, Partai Keadilan Rakyat, dan Partai Aksi Rakyat, tetap berani melambaikan bendera partai masing-masing.

Penantian selama penghitungan suara tak kalah menarik. Para wartawan Malaysia yang menunggu di markas Pakatan Rakyat di Merchant Square, Damansara, cenderung lesu jika para calon anggota legislatif Pakatan Rakyat kalah dalam perhitungan awal. Namun, para caleg Pakatan Rakyat unggul, dan wartawan tampak bahagia dan saling mengkonfirmasikan kemenangan.

Warga biasa juga turut menyaksikan. ”Saya ingin Pakatan menang,” kata Amir (22), mahasiswa.

Pemilu kali ini bertujuan memilih anggota parlemen daerah dan pusat. Hasil pemilu untuk parlemen pusat selanjutnya akan menjadi dasar untuk menentukan koalisi pemerintahan Kerajaan Malaysia.

Pemilu ini juga sekaligus menentukan koalisi mana saja yang akan berhak menyusun pemerintahan di 13 negara bagian. Pada Pemilu 2008, Pakatan Rakyat berhasil merebut pemerintahan di Negara Bagian Penang, Kedah, Kelantan, Perak, dan Selangor.

Ada tiga koalisi yang bertarung pada PRU Ke-13 ini, yakni BN, Pakatan Rakyat, dan kubu independen. Namun, kubu independen tak terlalu menonjol karena kalah pamor dari dua koalisi lain yang paling ketat bersaing.(Reuters/ap/afp)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com