Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Matikan HP di Pesawat, Jaksa Agung Australia Diperingatkan

Kompas.com - 03/05/2013, 07:23 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Australia Mark Dreyfus terpaksa membuat pernyataan maaf setelah sebelumnya dia menolak mematikan HP di dalam pesawat. Karenanya, polisi terpaksa dipanggil ketika pesawat mendarat.

Menurut laporan news.com.au, hari Jumat (3/5/2013) awak kabin pesawat Qantas menelepon Polisi Federal Australia (AFP) setelah Mark Dreyfus yang bersikeras untuk mengecek emailnya selama dalam pesawat menolak mematikan HP-nya ketika pesawat hendak lepas landas dalam perjalanan dari Sydney ke Brisbane minggu lalu.

Setelah tidak mengindahkan perintah lewat rekaman suara, seorang penumpang meminta Dreyfus mematikan teleponnya. Karena penolakan tersebut, sang penumpang kemudian melapor ke awak kabin Qantas. Sang awak kabin kemudian memperingatkan Jaksa Agung tersebut, dan melaporkan peristiwa ke kapten pesawat.

Qantas yang mengganggap ini sebagai masalah serius lalu menelpon AFP yang kemudian mengirim petugas ketika pesawat mendarat. Kemarin, Dreyfus mengakui adanya insiden tersebut dan sudah meminta maaf kepada semua pihak di dalam pesawat.

"Jaksa Agung menyesalkan adanya insiden ini, dan meminta maaf kepada penumpang dan pihak keamanan bandara." kata seorang juru bicara Jaksa Agung.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, sekretaris Asosiasi Teknisi Pesawat Australia Steve Purvinas mengatakan telepon pintar yang dimiliki Dreyfus bisa mempengaruhi sistem navigasi pesawat. Menurutnya, HP harus dimatikan selama lepas landas karena bisa mempengaruhi altimeter.

"Altimeter adalah untuk mengukur ketinggian. Jadi kalau pesawat hendak mencapai ketinggian 30 ribu kaki, namun mengira sudah mencapai 40 ribu kaki, maka pesawat akan berusaha turun. Hal ini yang tidak diinginkan ketika sedang lepas landas." kata Purvinas.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com