Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Sungai Wulan Demak Ambles 40 Meter karena Tergerus Banjir

Kompas.com - 03/05/2013, 03:27 WIB

DEMAK, KOMPAS - Banjir yang terjadi pekan lalu diduga menyebabkan tanggul Sungai Wulan di Desa Pecuk, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ambles sepanjang 40 meter. Hal itu dikhawatirkan warga karena banjir bisa terulang. Potensi hujan juga masih berlangsung hingga pertengahan Mei.

Camat Mijen Sugiyanto, Kamis (2/5), mengatakan, kedalaman tanggul yang ambles itu mencapai 4 meter. Padahal, kondisi Sungai Wulan tak banjir dan debit airnya normal. ”Kondisinya sekarang tinggal tepi sempadannya saja yang masih bertahan. Kalau tak ditangani, kami khawatir kebanjiran lagi,” katanya.

Sugiyanto menambahkan, pascabanjir, kini ada sembilan titik tanggul Sungai Wulan yang kritis. Titik-titik tanggul kritis tersebar di Desa Mijen, Pecuk, Jleper, dan Ngelo Kulon. Panjang kerusakan antara 7 meter dan 10 meter. Tanggul-tanggul kritis harus diprioritaskan karena selama ini menjadi pelindung kawasan permukiman warga.

Kepala Balai Pengelola Sumber Daya Air Serang Lusi Juwana Jawa Tengah Noviyanto memastikan pemerintah akan menganggarkan dana Rp 10 miliar untuk menangani tanggul kritis Sungai Wulan.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jateng Reni Kraningtyas mengatakan, meskipun memasuki masa pancaroba, hujan masih terus berpotensi terjadi, terutama di Jateng bagian timur.

Harus tanggung Jawab

Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Achmad Dahlan mengatakan, pihaknya minta pengembang properti bertanggung jawab atas banjir di kota itu. Sebab, proyek mereka mengubah kemampuan lahan mengalirkan dan menyerap air.

Adapun Kepala Satuan Kerja Non-Vertikal Tertentu Pembangunan Waduk Jatibarang Anang Muchlis menyatakan, pembangunan Waduk Jatibarang di Kota Semarang, yang baru 64,5 persen, masih terhambat pembebasan lahan. Hal itu karena masih ada lahan warga yang belum dibebaskan.

Di Desa Tirak, Kecamatan Kwadungan, Ngawi, Jawa Timur, akibat banjir, banyak talud atau tanggul penahan tanah di tepi Sungai Bengawan Madiun yang rusak dan belum juga diperbaiki. Warga pun terancam banjir jika air naik. (HEN/RAZ/UTI/NIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com