Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Tersembunyi H7N9

Kompas.com - 03/05/2013, 02:50 WIB

Petugas kesehatan mempertanyakan sumber strain virus influenza baru yang menginfeksi manusia di China setelah data mengindikasikan bahwa separuh dari jumlah pasien tidak memiliki kontak dengan unggas. Tidak jelas bagaimana pasien-pasien tersebut terinfeksi. Fakta menunjukkan, virus ini jelas membahayakan kesehatan manusia.

WHO menyatakan, tidak ada bukti mengenai penularan antarmanusia dari virus-virus H7N9 ini. Suatu skenario yang paling ditakuti dunia dalam kaitannya dengan virus influenza abad ini. Virus tetap merupakan virus unggas yang hanya sekali-sekali menginfeksi manusia.

Besar kemungkinannya semua infeksi H7N9 yang menyerang manusia bersifat zoonotik, yaitu menular dari hewan ke manusia. Mengingat H7N9 adalah virus berpatogenesitas rendah, unggas yang terinfeksi umumnya tidak menunjukkan gejala sakit. Situasi yang sangat mungkin untuk memfasilitasi penularan ke manusia.

Sulit ditemukan

Satu hal yang cukup merepotkan para ahli adalah fakta yang menunjukkan bahwa jumlah kasus virus influenza H7N9 yang ditemukan pada hewan hanya sedikit sekali dibandingkan pada manusia.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyatakan, tidak seperti halnya virus-virus H5N1, virus-virus H7N9 hanya menampakkan sedikit gejala atau bahkan tanpa gejala sama sekali pada unggas terinfeksi. Suatu kenyataan yang menyulitkan dalam upaya menemukan virus H7N9 melalui surveilans pada hewan.

Sejauh ini, para ahli China belum menemukan virus H7N9 pada burung liar di lokasi-lokasi adanya laporan infeksi manusia. Uji laboratorium menunjukkan, 861 dari 1.300 sampel burung-burung liar hasilnya negatif, sisanya masih diperiksa.

Kementerian Pertanian China mengatakan, hampir 48.000 sampel—diambil dari pasar-pasar unggas hidup, peternakan, dan rumah pemotongan unggas di seluruh China—telah diuji. Dari sejumlah itu, hanya 39 sampel dinyatakan positif, 38 dari pasar unggas hidup di provinsi-provinsi sebelah timur China di mana dilaporkan kasus pada manusia. Hanya satu diisolasi dari burung merpati di Provinsi Jiangsu.

Investigasi sumber virus

Para peneliti China mulai menginvestigasi sumber virus H7N9 yang menyebabkan infeksi pada manusia bulan April ini. Mereka mengambil 970 sampel, termasuk sampel air minum, tanah, dan sampel usap kloaka dan trachea unggas dari pasar unggas hidup dan peternakan unggas di Provinsi Shanghai dan Anhui. Ternyata 20 sampel positif virus H7N9 dan semua sampel tersebut berasal dari pasar unggas hidup di Shanghai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com