Jarang di Rumah, Gadis Jordania Dibunuh Kakak Sendiri

AMMAN, KOMPAS.com — Seorang perempuan Jordania tewas setelah ditikam sebanyak 20 kali di wajah dan dadanya oleh kakak laki-lakinya sendiri.

Alasan pembunuhan ini adalah sang kakak ingin membersihkan "aib" keluarga akibat perempuan yang berusia sekitar 20-an tahun itu kerap keluar rumah sendirian. Demikian penjelasan Kepolisian Jordania.

Sementara itu, sejumlah media lokal Jordania melaporkan, perempuan yang tak disebutkan identitasnya itu dibunuh karena dianggap terlalu sedikit menghabiskan waktu di rumah.

"Tadi malam (Selasa malam) warga menemukan jasad seorang gadis berusia 20-an. Dia ditikam 20 kali di wajah dan dada sebelum kemudian lehernya digorok," kata polisi.

Polisi memaparkan, kakak laki-laki perempuan itu sudah mengakui bahwa dialah pelaku pembunuhan itu.

"Polisi sudah menahan kakak korban, yang sudah mengaku bahwa dialah pelaku pembunuhan itu. Dari pengakuannya disimpulkan motif perbuatannya adalah untuk memulihkan kehormatan keluarga," demikian penjelasan kepolisian.

Setiap tahun, antara 15 sampai 20 orang perempuan tewas dalam pembunuhan dengan alasan "kehormatan keluarga" di berbagai negara Arab. Kasus pembunuhan seperti ini tetap marak meski pemerintah berupaya menghapuskan tradisi itu.

Menurut undang-undang Jordania, pelaku pembunuhan bisa dijatuhi hukuman mati. Namun, dalam kasus "pembunuhan kehormatan" pengadilan bisa memberikan keringanan hukuman, terutama jika keluarga korban memberikan maaf.