KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama kembali mengutarakan niatnya untuk menutup penjara di Teluk Guantanamo, Kuba. Di Gedung Putih, Obama mengatakan, rumah tahanan itu "berlawanan dengan jati diri kita" dan membahayakan kepentingan-kepentingan AS.
Ia menyebutkan, sejumlah persidangan kasus dugaan terorisme sebenarnya bisa diadili melalui pengadilan sipil. "Saya yakin bahwa kita harus menutup Guantanamo. Saya merasa sangat penting untuk dipahami bahwa Guantanamo tidak membuat Amerika aman," kata Obama.
"Penjara itu memakan biaya yang tidak sedikit dan tidak efisien. Keberadaannya juga melukai kita di dunia internasional. Guantanamo menjadi alat untuk merekrut ekstremis dan harus ditutup," tegasnya.
Kongres sebelumnya telah memblokir upaya untuk menutup penjara tersebut dan mempersulit para tawanan untuk dipindahkan ke penjara lain. Namun, Obama mengatakan telah meminta sebuah tim khusus untuk mengkaji kembali isu penutupan Guantanamo. Hasil kajian itu akan dibawanya ke Kongres untuk pembahasan lebih lanjut.
Obama mengatakan tidak terkejut dengan banyaknya masalah di Guantanamo, yang saat ini 100 dari 166 orang tawanan di sana melakukan aksi mogok makan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.