Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milisi Bersenjata Kepung Sejumlah Kementerian Libya

Kompas.com - 30/04/2013, 19:11 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com - Sekelompok orang bersenjata mengepung kantor Kementerian Kehakiman Libya di Tripoli, Selasa (30/4/2013), menuntut agar kementerian memecat semua pejabatnya yang masih memiliki kaitan dengan rezim Moammar Khadaffi.

"Sejumlah orang bersenjata mengendarai mobil yang dipersenjatai senapan anti-pesawat terbang mengepung kantor kementerian kehakiman," kata juru bicara kementerian, Walid Ben Rabha.

"Mereka meminta menteri dan para staf untuk keluar dan menutup kantor kementerian," sambung Rabha.

Sejumlah orang bersenjata juga mengepung kantor Kementerian Luar Negeri Libya dengan tuntutan yang sama. Mereka juga meminta menteri dan seluruh pegawai meninggalkan kantor. Akibatnya, pekerjaan di Kemenlu terbengkalai.

Selain kedua kantor itu, sekelompok orang juga menyerang kementerian dalam negeri dan kantor pusat televisi nasional Libya. Sementara pada Senin (29/4/2013), sekelompok polisi juga mendatangi kantor kementerian dalam negeri menuntut kenaikan gaji.

Pemerintahan Libya masih berjuang keras untuk menanamkan pengaruhnya ke seluruh negeri, di mana para pemberontak yang memerangi Khadaffi pada 2011 masih menguasai sebagian besar wilayah Libya.

Kondisi terbaru ini menunjukkan peningkatan aksi kekerasan di Tripoli dalam beberapa waktu terakhir ini. Insiden paling menonjol adalah serangan bom mobil ke Kedutaan Besar Perancis pekan lalu yang melukai dua penjaga keamanan asal Perancis dan seorang anak perempuan yang tinggal tak jauh dari kantor kedubes.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com