Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI: Lokomotif Jalan Tanpa Masinis akibat "Human Error"

Kompas.com - 30/04/2013, 15:35 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap petugas pemeriksa lokomotif yang berjalan tanpa masinis, peristiwa itu diakibatkan faktor human error.

"Kami sudah memeriksa dan meminta keterangan pada 5 petugas yang melakukan pemeriksaan terhadap lokomotif itu sebelum kejadian," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Surono, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/4/2013).

Berdasarkan pemeriksaan terhadap 5 petugas KAI itu, ditemukan adanya unsur kelalaian dari petugas yang tidak melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan lokomotif sebagaimana mestinya.

"Prosedur pemeriksaan lokomotif kan banyak. Salah satu yang tidak dilakukan petugas yang memeriksa saat itu ya tidak mencabut handle accelerator lokomotif jika ditinggalkan dalam kondisi mesin hidup," kata Surono.

Namun, Surono menambahkan, kesimpulan itu masih bersifat sementara dan akan dikembangkan lagi secara mendalam, termasuk memeriksa lokomotif, mengingat penyebab pasti lokomotif berjalan sendiri hingga kini belum ditemukan.

"Ada dugaan handle accelerator itu bergerak akibat terpengaruh getaran mesin lokomotif sehingga menyebabkan lokomotif berjalan. Namun, kami masih perlu lakukan pemeriksaan terhadap lokomotif itu secara mendalam," katanya.

Terlebih lagi, katanya, lokomotif itu dipastikan dalam kondisi rem terikat sebagaimana fungsi rem tangan (handbrake) sebagaimana pada mobil. Kondisi itu seharusnya bisa menahan laju lokomotif tersebut agar tidak bergerak.

Surono memastikan petugas yang lalai itu akan diberi sanksi sesuai jenis pelanggarannya, tetapi akan diputuskan setelah seluruh pemeriksaan atas kejadian itu rampung.

Sebelumnya diwartakan, lokomotif ber-CC 20328 pada Minggu (28/4/2013) pukul 04.00 meluncur tanpa masinis saat tengah dipanaskan di Depo Stasiun Poncol hingga melewati 10 pelintasan dan dua stasiun, yakni Jerakah dan Mangkang. Lokomotif itu berjalan sejauh 17,2 kilometer sebelum akhirnya terempas keluar jalur akibat kecepatan tinggi di lintasan yang menikung.

Lokomotif itu terempas keluar jalur di Desa Nolokerto, Kaliwungu, Kendal, dan menyebabkan enam rumah dan satu kandang kambing milik warga sekitar rusak terkena serpihan batu akibat empasan lokomotif itu.

"Kami luruskan, lokomotif itu tidak jatuh menimpa kandang kambing ataupun rumah warga. Kerusakan rumah dan kandang kambing yang berada di sisi rel itu akibat serpihan batu saat lokomotif terempas," kata Surono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com