Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agama Apa yang Pantas bagi Pohon-pohon?

Kompas.com - 30/04/2013, 02:06 WIB

Kita mengambil waktu untuk memperhatikan mereka. Daun-daunnya bersorak sepi di dekat perlintasan. Entah untuk apa mereka ada, jika tak seorang pun mengakui. Setelah itu, seberapa jarak dari hitungan bulan, kita tak pernah bertemu lagi.

Selain pertanyaanmu yang tiba-tiba melompat: ”Agama apa yang pantas bagi pohon-pohon?”

”Kenapa memangnya?”

”Bukankah berbagai pohon dapat tumbuh di tempat yang sama dengan damai?”

”Ya. Kenapa?”

”Ini soal perasaan. Kau tidak akan mengerti.”

Jujur, aku tak tahu harus komentar apa. Kurendahkan sandaran 150 dan mencoba berpikir pada kursi nomor 11, di sebelahmu ini. Hujan pun semakin menembaga.

Dan lampu-lampu lalu lintas memberi tahu lagi, pernikahan kalian memang berbeda agama. Kemudian, berpisah. Zafin dibawa oleh ayahnya.

Bus berhenti sejenak di kota G.

”Aku mengira, seandainya pohon-pohon beragama, hewan-hewan berideologi, dan para jin dan tuyul membuat undang-undang, mendirikan partai, mengendalikan kekuasan, hukum, dan politik, masihkah kita disebut sebagai manusia?”

Seorang penumpang naik.

Perempuan. Tapi tidak sepertimu. Dia mendekat, melihat sana-sini kursi yang kosong.

”Boleh aku duduk di samping Anda?”

”Ini sudah kubeli.”

”Tapi itu kosong?”

”Tidak boleh aku beli kursi kosong?”

”Untuk apa?”

”Ini soal perasaan. Kau tidak akan mengerti.”

”Anda pasti bercanda,” dia senyum, seolah tak percaya. Kutunjukan tiketnya: atas namamu.

”Masih tak percaya?”

Dan dia pun kemudian berlalu, duduk di sebelah kakek-kakek tua, jauh dari tempatku berada dan entah berkata apa.

Sementara jam, masih terus berjalan.

*Menanyakan salah satu baris puisi Goenawan Mohamad, Di Kota Itu, Kata Orang, Gerimis Telah Jadi Logam)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com