Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Minta DPRD Masukkan "Deep Tunnel" dalam RPJMD

Kompas.com - 29/04/2013, 18:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta untuk memasukkan program pembangunan deep tunnel atau terowongan multiguna ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2013-2017.

"Kami minta DPRD DKI untuk memasukkan deep tunnel ke RPJMD DKI. Kita juga belum ada kajiannya karena itu barang baru buat kita," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (29/4/2013).

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengklaim banyak pihak swasta yang sudah tertarik dan berani untuk membangun proyek tersebut. Artinya, swasta menganggap deep tunnel layak untuk dikerjakan sebagai solusi untuk mengatasi banjir Ibu Kota.

Di dalam RPJMD yang telah diajukan ke DPRD DKI, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memasukkan empat megaproyek yang akan dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI selama lima tahun kepemimpinannya. Megaproyek itu adalah pembangunan monorel, mass rapid transit (MRT), deep tunnel, dan giant sea wall atau tanggul raksasa di laut.

Basuki yakin RPJMD akan menjadi patokan bagi investor untuk menawarkan investasinya dalam setiap proyek yang diminatinya. Hal itu disebabkan RPJMD merupakan rencana kerja pemerintahan (RKP) selama lima tahun dalam membangun Ibu Kota. Selain itu, RPJMD merupakan payung hukum dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur.

"Sekarang kan investor berani enggak kalau programnya itu di dalam RPJMD tidak ada karena RKP itu juga pedomannya semua dari RPJMD," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Mengenai biaya, pengerjaan terowongan multiguna dilakukan tanpa menggunakan APBD. Seluruhnya diserahkan kepada swasta yang ingin berinvestasi. Pembangunan baru dilakukan ketika kalkulasi selesai dilaksanakan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan bahwa Jakarta membutuhkan terowongan besar dalam tanah atau disebut dengan deep tunnel. Terowongan ini dibutuhkan untuk mengatasi persoalan banjir yang berimbas pada kemacetan parah. Selain sebagai saluran air raksasa pada saat banjir, deep tunnel di saat yang lain juga bisa sebagai sarana transportasi, jalur kabel optik, kabel listrik, dan saluran air limbah.

Deep tunnel direncanakan akan membentang dari Jalan MT Haryono sampai Pluit. Sampai saat ini, belum ada investor pasti untuk mendanai proyek yang diperkirakan mencapai Rp 16 triliun itu. Jokowi berharap dapat memulai pembangunan ini secepat-cepatnya dengan target selesai sekitar empat sampai lima tahun ke depan.

Baca berita terkait:

Jokowi: Biaya "Deep Tunnel" Diperkirakan Rp 16 Triliun
Jokowi Yakin Pembangunan "Deep Tunnel" Bisa Direkayasa
Deep Tunnel Dipercaya Mampu Suplai Kebutuhan Air Baku
Jokowi Akan Pamerkan Kajian "Deep Tunnel"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com