Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Margot Woelk, Si Pencicip Makanan Hitler

Kompas.com - 29/04/2013, 07:57 WIB

BERLIN, KOMPAS.com — Margot Woelk menyimpan rahasia itu rapat-rapat selama lebih dari setengah abad. Kini dalam usia senja ia baru mengungkapkannya dan dunia terkejut.

Ternyata dia pernah menjalani profesi yang "berbahaya", yaitu sebagai pencicip makanan Adolf Hitler, diktator terbesar Jerman.

Beberapa bulan setelah ulang tahun ke-95, janda tanpa anak ini menceritakan kisah itu kepada seorang wartawan lokal di Berlin.

Woelk bekerja untuk Hitler saat umurnya 20-an dan menjalani tugas sebagai pencicip makanan selama sekitar dua setengah tahun.

Bersama 15 gadis muda lain, ia memastikan makanan yang disuguhkan kepada Hitler benar-benar bebas dari racun.

Mereka tinggal di "Sarang Serigala'', kompleks tempat tinggal, kantor, sekaligus pusat komando pasukan Hitler yang dijaga sangat ketat dan kini berada di wilayah Polandia.

''Dia vegetarian. Tidak pernah makan daging selama aku berada di sana,'' kata Woelk tentang pemimpin Nazi itu.

''Hitler sangat ketakutan Inggris akan meracuninya, karena itulah ada 15 gadis yang mencoba dulu makanannya sebelum disuguhkan kepadanya,'' tuturnya.

Kantor berita AP menulis, di tengah situasi sulit karena keterbatasan makanan akibat perang, menjadi pencicip makanan adalah pekerjaan menyenangkan bagi Woelk.

''Makanannya sangat enak, hanya sayuran terbaik (yang disajikan), asparagus, paprika, apa saja. Selalu disajikan bersama dengan nasi atau pasta,'' tambahnya.

Meski demikian, ia dan rekannya juga merasakan ketakutan mereka akan menjadi korban racun, jika benar makanan untuk Hitler mengandung racun.

''Kami tahu ada berbagai isu soal racun ini, jadi kami kurang menikmati enaknya makanan itu. Tiap hari kami ketakutan juga makanan yang kami cicipi adalah menu terakhir kami.''

Dikejar penggemar

Selama menikah, Woelk tak pernah menceritakan sejarah hidupnya tersebut karena takut akan diburu aparat terkait mengenai perannya dalam organisasi Nazi.

Setelah kisahnya ditulis media lokal di Berlin, sontak dirinya menjadi terkenal dan diburu orang berbagai kalangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com