Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Sadap Pembicaraan Radikal Tamerlan

Kompas.com - 28/04/2013, 08:46 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Pemerintah Rusia ternyata secara diam-diam merekam pembicaraan telepon antara tersangka bom Boston, Tamerlan Tsarnaev dan ibunya pada 2011 lalu.

Dalam rekaman itu, seperti dikabarkan CBS News, pembicaraan yang bernuansa radikal itu diterima pemerintah AS beberapa hari setelah tragedi Boston.

Rekaman pembicaraan ini menjadi signifikan karena jika terungkap lebih awal, maka bisa menjadi bukti bagi FBI untuk melakukan penyelidikan lebih dalam terhadap keluarga Tsarnaev.

Beberapa tahun lalu, Pemerintah Rusia pernah mengatakan kepada FBI bahwa mereka mencurigai Tamerlan dan ibunya memiliki pandangan yang radikal. Namun, tanpa informasi dan bukti tambahan, FBI yang sudah melakukan penyelidikan terbatas menutup kasus Tamerlan pada Juni 2011.

Dua tahun kemudian, Tamerlan dan adiknya Dzhokhar Tsarnaev dinyatakan sebagai tersangka aksi peledakan bom rakitan di dekat garis finis Maraton Boston yang menewaskan tiga orang itu. Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi, sementara Dzhokhar kini ditahan.

Saat ditanya tentang rekaman pembicaraan telepon Tamerlan dan keluarganya itu, Jaksa Agung AS Eric Holder enggan berkomentar.

"Semua masih dalam proses penyidikan," ujar Holder singkat.

Sejumlah laporan juga mengatakan, Pemerintah Rusia sudah pernah memperingatkan Pemerintah AS soal ibu Tamerlan, Zubeidat Tsarneva, yang diduga kuat adalah anggota kelompok militan. Alhasil, oleh pemerintah Rusia, Zubeidat dan Tamerlan dimasukkan ke dalam daftar terduga teroris.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com