Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi, Buru Otak Pemerkosaan dan Pembakaran Siswi SMK

Kompas.com - 26/04/2013, 17:02 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Polisi akan menggelar rekonstruksi peristiwa pemerkosaan, pembunuhan, dan pembakaran Priya Pustipa Restanti (16), siswi SMK YPPK Maguwoharjo. Rekontruksi ini dilakukan guna memastikan peran masing-masing tersangka, termasuk siapa otak tindakan kriminal itu.

Pasalnya, hingga kini, polisi belum berhasil memastikan siapa otak di balik peristiwa yang melibatkan sejumlah pelaku tersebut.  Sejauh ini berdasarkan keterangan dari enam tersangka, yakni ED, BG, YN, AR, CA, dan SHY, diduga kuat otak pelaku adalah Briptu HRD.

Namun, menurut Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin, Briptu HRD masih banyak diam saat dimintai keterangan. HRD juga ngotot bahwa tidak terlibat dalam peristiwa pemerkosaan, pembunuhan, dan pembakaran Priya Puspita.

"Keterangan para tersangka lainnya memang mengarah ke HRD sebagai otaknya, tetapi perlu dikuatkan lagi dengan menggelar rekonstruksi," ungkap Heru.

Menurut Heru, meski Briptu HRD bersikap tertutup, keterangan keenam tersangka lain pun bisa dinilai cukup. Pandangan Heru mengacu pada Pasal 184 KUHAP mengenai salah satu alat bukti yang sah adalah keterangan dari saksi. "Mengaku atau tidak mengaku yang penting sudah ada bukti saksi," tuturnya.

Heru menambahkan, rencananya rekonstruksi akan dilakukan pada Minggu depan di beberapa lokasi. Seperti yang diberitakan sebelumnya, kepolisian sempat direpotkan dengan skenario-skenario yang telah disiapkan oleh para tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com