Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Kepala Negara Hadir

Kompas.com - 25/04/2013, 02:11 WIB

BANDAR SERI BEGAWAN, RABU - Sebanyak sembilan dari 10 kepala negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dipastikan hadir dalam pertemuan tingkat tinggi ke-22, yang dimulai Rabu (24/4), di Bandar Seri Begawan, Brunei.

Mengutip kantor berita Bernama, kantor berita Malaysia, hanya Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak yang tak datang. Najib diwakili Presiden Senat Malaysia Abu Zahar Ujang. Malaysia diketahui tengah bersiap menghadapi pemilihan umum ke-13, yang digelar dalam waktu dekat.

Sementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan tiba di Bandar Seri Begawan menjelang sore. Yudhoyono lalu memulai kegiatan pertamanya dengan menggelar pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Tan Dung.

Rabu malam, pihak tuan rumah, Sultan Hasanal Bolkiah, menggelar dan memimpin langsung acara jamuan makan malam sambutan sekaligus pertemuan kerja (working dinner) di antara semua kepala negara di kantor PM Brunei.

Isu yang dibahas

Mengutip kantor berita PNA, Filipina, sejumlah isu disebut-sebut akan diusung dalam pertemuan dua hari ini.

Dari draf pernyataan para pemimpin ASEAN (chairman statement) setebal sembilan halaman, yang diperoleh PNA, disebutkan bahwa salah satu isu penting yang bakal dibahas adalah isu sengketa di kawasan perairan Laut China Selatan.

Seperti diketahui, perairan kaya sumber daya alam itu saat ini dipersengketakan empat negara anggota ASEAN, yakni Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, dengan Taiwan serta China.

Dalam draf itu disebutkan, para kepala negara ASEAN akan berupaya agar semua pihak bisa bersama-sama menjaga situasi damai meskipun China semakin agresif di lapangan.

Selain itu, para kepala negara ASEAN juga berkomitmen untuk memastikan sengketa Laut China Selatan bisa diselesaikan secara damai melalui proses negosiasi dan tanpa perlu ada satu pihak yang mengeluarkan ancaman, apalagi tindak kekerasan.

Dalam draf para kepala negara ASEAN juga disebutkan akan meminta semua pihak bersengketa, khususnya China dan Taiwan, bisa bersama menahan diri, baik dalam berperilaku maupun beraktivitas.

Tidak hanya itu, para kepala negara juga meminta menteri masing-masing terus mendekati China untuk menuntaskan pembahasan kesimpulan awal Kode Tata Berperilaku (COC) di Laut China Selatan.

Kode Tata Berperilaku itu diproyeksikan berisi kumpulan norma, aturan, dan prosedur yang bisa dipakai semua pihak bersengketa sebagai patokan bersama.

Dengan patokan tersebut, semua pihak bisa menjaga perilaku masing-masing sekaligus terus mengusahakan promosi upaya pembangunan kepercayaan dan kerja sama.

Upaya mendorong disepakatinya kesimpulan awal Kode Tata Berperilaku di Laut China Selatan juga disuarakan Presiden Filipina Benigno Aquino III saat tiba di Bandar Seri Begawan.

”Kami tak punya keinginan selain menciptakan ketertiban dan perdamaian di Laut China Selatan. Untuk itu, kami akan berupaya mendorong upaya penerapan seluruh prinsip yang terkandung dalam Deklarasi Tata Berperilaku Pihak-Pihak di Laut China Selatan (DOC),” ujar Aquino.

Lebih lanjut, menurut draf, para pemimpin ASEAN juga akan membahas ancaman nuklir Korea Utara dan krisis di Semenanjung Korea dikaitkan dengan stabilitas keamanan dunia.

Selain itu, akan dibahas pula soal masa depan dan peran ASEAN dalam arsitektur dunia, tempat organisasi tersebut diharapkan bisa menjadi penggerak.(AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com