Dalam siaran persnya, Selasa (23/4), Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh menyebutkan, sejumlah isu dipastikan akan dibahas dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan digelar di Bandar Seri Begawan tersebut.
Beberapa isu yang akan dibicarakan antara lain terkait upaya 10 negara anggota ASEAN mewujudkan cita-cita bersama membentuk Komunitas ASEAN 2015.
Selain itu, pembahasan tentang peran sentral ASEAN dalam arsitektur kawasan dan juga pembahasan persiapan KTT Ke-23 ASEAN pada Oktober mendatang.
”Saat bertemu, para pemimpin (ASEAN) juga akan saling bertukar pandangan seputar isu kawasan dan internasional,” tutur Le dalam siaran persnya.
Kawasan Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara (ASEAN), diprediksi menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dalam dua tahun ke depan.
Menurut data Bank Dunia, tahun ini kawasan-kawasan itu akan mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 7,9 persen, sementara tahun berikutnya mencapai 7,6 persen.
Lebih lanjut dari data yang diperoleh kantor berita AFP, KTT ASEAN kali ini juga akan membahas kelanjutan proses negosiasi inisiatif Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Kawasan (RCEP), yang diluncurkan dalam KTT tahun lalu di Phnom Penh, Kamboja.
Inisiatif tersebut, menurut rencana, dinegosiasikan dengan enam negara lain di Asia Pasifik mulai 9 Mei mendatang, juga di Brunei.
Selain kesepuluh negara anggota ASEAN, inisiatif RCEP juga melibatkan dan diusung enam negara lain, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan India.