BOSTON, KOMPAS.com — Tersangka pelaku bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev, mengaku kepada para penyidik bahwa kakaknya, Tamerlan, yang menjadi otak tragedi pekan lalu itu dan tak ada organisasi teroris internasional di belakang mereka.
Demikian dikabarkan CNN yang mengutip sumber Pemerintah AS yang tak ingin disebutkan namanya.
"Penyelidikan awal menunjukkan kedua tersangka kemungkinan besar melakukan semuanya sendiri," kata sumber itu.
"Dzhokar Tsarnaev terluka dan dirawat di rumah sakit Boston. Dia mengaku bersama saudaranya (Tamerlan)—yang tewas Jumat lalu—ingin mempertahankan Islam dari serangan," demikian CNN mengutip sumber itu.
Dzhokhar Tsarnaev (19) terancam hukuman mati setelah dituduh terlibat dalam serangan bom yang menewaskan tiga orang dan melukai sekitar 200 orang lainnya.
Departemen Kehakiman AS juga menggugat Dzhokhar dengan tudingan penggunaan senjata api untuk menciptakan kehancuran massal dan menghancurkan properti dengan bahan peledak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.