Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersandung di Pertambangan, Afsel Tempel Ketat BRICS

Kompas.com - 22/04/2013, 19:55 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Peringatan dini datang dari orang nomor satu di Bank Sentral Afrika Selatan Gill Marcus, pekan lalu. Dalam catatan perempuan ini, Afrika Selatan tersandung di sektor pertambangan. "Ekspor Afrika Selatan dari sektor pertambangan negatif sejak tahun silam," katanya di Johannesburg.

Gara-gara itulah, Afrika Selatan, imbuh Gill, mesti kian "menempel" ketat negara-negara BRICS. Afrika Selatan memang termasuk dalam BRICS, akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. BRICS adalah kumpulan teranyar negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi menjulang.

Lantaran pertimbangan itulah, Gill Marcus menekankan agar Afrika Selatan memaksimalisasikan perdagangan sesama anggota BRICS. Marcus mengatakan selama 15 tahun, sumbangan BRICS untuk produk domestik bruto (GDP) global sudah lipat tiga. Hitung-hitungannya, kini, BRICS menyumbang 20 persen dari total GDP dunia. "Sampai dengan 2030 nanti, sumbangan BRICS mencapai 45 persen," tutur Gill Marcus.

Gill Marcus menambahkan, Afrika Selatan layak belajar dari China dalam mendongkrak kapasitas perekonomian. Peluang muncul lantaran pertumbuhan ekonomi China menyentuh angka delapan persen. "Itu berarti China butuh lebih banyak komoditas. Afrika Selatan bisa mengisi peluang ini," demikian Gill Marcus sebagaimana warta AP pada Senin (22/4/2013).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com