Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Awali Integrasi Ekonomi ASEAN

Kompas.com - 22/04/2013, 02:47 WIB

Integrasi ekonomi ASEAN demi memperkuat ekonomi masing-masing negara sangat potensial dimulai dari sisi perbankan. Sesungguhnya justru di antara negara bertetangga yang mengalami interseksi ras, kebangsaan, bahasa, sejarah, dan tingkat ekonomi bisa dibentuk semacam persekutuan bersama ekonomi demi memperkuat posisi masing-masing serta saat berhadapan dengan kekuatan besar di luar, seperti China, India, Korea, Eropa, dan Amerika Serikat.

CIMB Group—dahulu Commerce International Merchant Bank, kini hanya disebut CIMB Group, yang di Indonesia memiliki CIMB Niaga—mengharap pemerintah dan perbankan di negara-negara ASEAN bisa membangun kesamaan dasar agar integrasi sistem perbankan berhasil.

Saat berlangsung Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) CIMB Group di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (16/4) dan Rabu (17/4), CEO CIMB Group Nazir Razak memberi kesempatan kepada wartawan Indonesia cetak, daring (online), termasuk Kompas, berwawancara. Ia didampingi Presiden Direktur CIMB Niaga Indonesia Aswin Rasyid.

Mengapa integrasi perbankan memiliki momentum sebagai pionir integrasi ekonomi ASEAN?

Dewasa ini integrasi sistem perbankan mendapat peluang dengan integrasi platform perbankan elektronik. Kami berusaha melakukan ini dengan CIMB Group dan di Indonesia dengan CIMB Niaga. Melalui itu, bisnis antarnegara akan lancar dan mudah. Layanan ATM dan transfer lebih gampang, pasar ekonomi tidak lagi berkutat pada satu negara, tetapi bisa dikembangkan ke negara lain terdekat, yakni negara tetangga.

Sulitkah melakukan integrasi perbankan antarnegara?

Saat ini masing-masing negara masih memiliki aturan berbeda mengenai upaya melebarkan pasar bank di negara tetangga. Di Indonesia, CIMB harus memiliki partner domestik dengan membeli bank uang tunai dalam rangka melebarkan pasar ke wilayah Indonesia. Aturan permodalan dan personalia juga ketat sehingga perlu banyak usaha untuk itu.

Misalnya, CIMB Niaga bisa mengirim karyawan dari Indonesia untuk bekerja di CIMB Group di Malaysia. Namun, ada aturan-aturan dalam mengirim karyawan CIMB Group asal Malaysia bekerja di CIMB Niaga di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi pada upaya memasuki negara-negara tetangga lainnya, yakni di Thailand, Filipina, dan Laos. Memang sudah seharusnya ada aturan-aturan itu, tentu demi alasan keamanan semua pihak. Namun, jika sistem perbankan diintegrasikan, akan lebih mudah menyatukan banyak sistem itu.

Bagaimana persepsi sesama bank di ASEAN?

Tentu kita berharap bank dengan modal dan infrastruktur besar di Indonesia juga memiliki strategi yang sama, yakni strategi integrasi ekonomi ASEAN. (DODY WISNU PRIBADI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com