Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Gandakan Bantuan

Kompas.com - 22/04/2013, 02:24 WIB

istanbul, minggu - Sebelas negara Sahabat Suriah, termasuk Amerika Serikat, siap mendukung kubu oposisi Suriah. Amerika Serikat menggandakan bantuan yang bersifat tidak mematikan atau nontempur, yakni pelindung tubuh, alat pengintai malam, alat komunikasi, dan peralatan lain.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry, Minggu (21/4), di Istanbul Turki, menuturkan, negara-negara sekutu kubu oposisi Suriah, yang disebut Sahabat Suriah, setuju untuk melanjutkan bantuan mereka. AS langsung menggandakan bantuan kepada kubu oposisi Suriah, yang tengah berperang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Bantuan tidak mematikan AS akan dinaikkan dua kali lipat dari yang pernah diberikan. Menurut Kerry, AS semula ingin mengirim senjata bagi kubu oposisi, tetapi tidak jadi karena kubu oposisi ternyata telah berupaya sendiri. Dia mengingatkan, para pendukung atau sekutu asing kubu oposisi Suriah sudah bertekad untuk terus mendukung.

Bantuan tambahan

Kerry mengingatkan, jika Pemerintah Suriah gagal menciptakan perdamaian, AS akan mengumumkan apa bentuk bantuan lanjutannya kepada kubu oposisi. Dia tidak bersedia merinci apa bentuk dukungan itu, apakah berupa bantuan peralatan perang atau intervensi militer.

Berbicara setelah pertemuan Sahabat Suriah yang terdiri dari 11 negara, Kerry mengatakan bahwa AS menyediakan dana tambahan 123 juta dollar AS kepada kubu oposisi Suriah. Dengan demikian, nilai total bantuan tidak mematikan tersebut menjadi 250 juta dollar AS.

Kerry juga mendesak pendukung asing lainnya, yang telah menyatakan kesediaannya membantu kubu oposisi Suriah, melakukan langkah yang sama. Tujuannya adalah target keseluruhan bantuan asing sebesar 1 miliar dollar AS bagi kubu oposisi bisa terwujud dengan cepat.

Sebelumnya pejabat AS menjelaskan, bantuan tidak mematikan terbaru dari AS mungkin termasuk tameng atau pelindung tubuh dan kacamata pengintai di waktu malam. Jauh sebelumnya pejabat AS juga mengatakan, dukungan peralatan militer kepada kubu oposisi telah diberikan, termasuk kendaraan lapis baja dan alat komunikasi canggih.

Lewat komando militer

Kerry juga menambahkan, AS akan bekerja sama dengan kubu oposisi Suriah guna menentukan bagaimana uang dapat digunakan. Menurut dia, Washington segera menyediakan hampir 25 juta dollar AS bantuan pangan susulan. Para Sahabat Suriah ”berkomitmen bahwa bantuan dan pertolongan dari setiap negara akan disalurkan melalui komando tertinggi militer oposisi”.

”Rasanya sudah saatnya kita mengatakan bahwa kita benar-benar sudah berada pada saat yang genting,” kata Kerry.

Menurut Kerry, situasi di Suriah saat ini kacau-balau. Ada senjata kimia dan pembantaian warga dengan rudal balistik serta senjata pemusnah massal. ”Seluruh potensi negara yang indah, dengan rakyatnya yang kuat, telah tercabik-cabik. Negara telah pecah menjadi kantong-kantong potensi kekerasan sektarian yang semakin banyak,” kata Kerry.

Sementara itu kubu oposisi Suriah menggariskan visinya bagi satu era setelah Presiden Assad. Hari Minggu, mereka menolak ”segala bentuk ekstremisme” dan berikrar akan menjaga agar senjata-senjata tak jatuh ”ke tangan yang salah”.

Seusai pertemuan enam jam di satu istana di pantai Bosporus, Istanbul, deklarasi oposisi utama Koalisi Nasional Suriah disambut baik oleh anggota Sahabat Suriah, termasuk AS dan Inggris. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague dalam beberapa pekan mendatang membicarakan pencabutan embargo senjata yang sebelumnya melarang pasokan senjata ke kubu oposisi Suriah. (AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com