KOMPAS.com— Anzor Tsarnaev mencoba tegar menghadapi kenyataan kalau kedua anaknya disebut sebagai tersangka peledakan dua bom di Boston. "Saya percaya kepada keduanya. Anakku tak bersalah," Tsarnaev mengomentari kondisi yang tengah dialaminya.
Sebagaimana warta AP pada Sabtu (20/4/2012), Tsarnaev mengaku mengetahui duduk perkara mengenai kedua anaknya itu dari media televisi. Anak perempuan Tsarnaev-lah yang mengatakan kepadanya kalau Tamerlan Tsarnaev (26) terbunuh. "Anak-anak saya bahkan tidak memunyai surat izin kepemilikan senjata. Anak-anak saya hanya melihat senjata di televisi," katanya.
Anzor Tsarnaev mengatakan kalau dia dan anggota keluarganya pindah ke Negeri Uwak Sam lantaran sistem politik di Rusia. Orang-orang Chechen dianiaya di Kirgistan. Baginya, itulah masalah terbesar. "Itu pula alasan mengapa kami pindah ke Amerika," imbuhnya sembari menambahkan kalau dirinya menduga di tanah asalnya ada upaya untuk membinasakan orang-orang Chechen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.