Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Korban Masih Dicari

Kompas.com - 19/04/2013, 03:24 WIB

Samarinda, Kompas - Pencarian terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor Arinda di Sungai Mahakam, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (18/4), terus dilakukan. Dua korban ditemukan tewas. Korban selamat dan dinyatakan hilang masih simpang siur.

Korban tewas, mengacu data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, adalah 3 orang. Korban selamat 31 orang, dan 30 korban hilang. Sesuai data dari Badan SAR Nasional Kaltim, 3 korban dinyatakan meninggal, 38 orang selamat, dan 25 orang dinyatakan hilang.

”Dua korban yang ditemukan meninggal Kamis adalah perempuan, tetapi kami belum tahu identitasnya. Tim masih melanjutkan pencarian di sekitar lokasi tenggelamnya kapal untuk mencari korban yang dinyatakan hilang,” ujar Wahyu Widhi, Kepala BPBD Kaltim, Kamis malam.

Kedua korban yang meninggal ditemukan tim sekitar 3 kilometer (km) dari lokasi kapal itu tenggelam. Tim SAR gabungan mengerahkan perahu karet menyisir Sungai Mahakam, dibantu kapal nelayan. Pencarian korban tidak mudah karena arus sungai deras.

Menurut Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim Mugiono, arus Sungai Mahakam terbilang deras. Tim SAR gabungan menyiapkan 20 penyelam, tetapi penyelaman tidak bisa dilakukan. Arus sungai itu tak aman untuk penyelaman. ”Ditambah zero visibility (jarak pandang nol), tidak memungkinkan mencari korban dengan cara menyelam,” katanya.

Karena itu, tim memfokuskan menyisir sungai menggunakan perahu karet. Pencarian korban, lanjut Widhi, juga dapat makin sulit karena ada kemungkinan ikan Sungai Mahakam memakan jasad korban tenggelam.

Kepala Bagian Operasi Pol- resta Samarinda Komisaris Alim menambahkan, polisi masih menyelidiki insiden ini. Hingga Kamis malam belum ada tersangka yang ditetapkan. ”Saksi yang sudah diperiksa sebagai saksi di Reserse Kriminal Polresta Samarinda sebanyak 10 orang,” ujar Alim.

Menurut Mugiono, sesuai data passenger on board, penumpang kapal itu sebanyak 44 orang. Namun, dalam data penumpang ada 50 orang. ”Ada dua data berbeda, dan harus segera dipastikan. Data bisa berbeda karena bisa saja keluarga korban belum melapor sebab belum tahu ada anggota keluarganya yang hilang,” katanya.

Kapal yang mengangkut karyawan perusahaan kayu PT Kalamur dan PT Melapi Timber itu tenggelam, Rabu lalu (Kompas, 18/4). Saat kejadian, cuaca di kawasan itu tidak hujan, cerah, sehingga tenggelamnya kapal yang dinakhodai Edinoor itu, menurut Widhi, cukup mengherankan.

”Namun, kami belum bisa menyimpulkan apa penyebab kapal itu tenggelam. Masih dalam penyelidikan. Saat ini tim SAR gabungan masih fokus pada upaya evakuasi. Korban sesegera mungkin bisa ditemukan,” papar Alim. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com