Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Larang Atlet Gaza Ikut Maraton Betlehem

Kompas.com - 18/04/2013, 18:27 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com — Pemerintah Israel, Kamis (18/4/2013), menolak memberikan izin untuk 26 pelari dari Jalur Gaza menuju ke Tepi Barat untuk mengikuti lomba maraton pertama Betlehem yang akan digelar pada Minggu (21/4/2013).

Lomba yang akan diawali di Gereja Nativity itu adalah yang pertama digelar di Tepi Barat. Sebanyak 400 orang sudah mendaftar untuk mengikuti lomba ini. Separuh dari peserta adalah warga Palestina.

Namun, sekelompok pelari asal Jalur Gaza yang mendaftarkan diri tidak mendapatkan izin dari COGAT, unit Departemen Pertahanan Israel, yang bertugas untuk mengatur masalah sipil dengan Palestina.

Jalur Gaza dan Tepi Barat meski merupakan bagian dari Palestina, kedua tempat ini dipisahkan wilayah Israel. Akibatnya, warga Jalur Gaza yang hendak bepergian ke Tepi Barat harus melintasi wilayah Israel. Nah, melintasi wilayah Israel inilah yang membutuhkan izin.

"Permintaan ke 26 warga Gaza untuk berpartisipasi dalam maraton Betlehem telah diperiksa oleh otoritas yang relevan. Dan, diputuskan untuk menolak permintaan itu karena tidak memenuhi syarat untuk melintas dari Gaza ke Tepi Barat," demikian COGAT.

COGAT menambahkan, warga Gaza diizinkan pergi ke Tepi Barat hanya untuk kepentingan kemanusiaan yang luar biasa, khususnya untuk kasus-kasus medis mendesak. Kriteria itu yang tak bisa dipenuhi ke 26 pelari Gaza itu.

Gisha, sebuah lembaga pengawas Israel, yang memfasilitasi kebebasan bergerak bagi warga Palestina, mengatakan, di antara ke 26 pelari itu terdapat atlet Olimpiade, Nadel al-Masri, dan empat orang lainnya yang mendaftarkan diri untuk mengikuti secara penuh lomba  berjarak 41,195 km itu.

Dalam kelompok itu, juga terdapat seorang pelari perempuan dan empat pelatih.

Sebagian besar pelari ini pernah mendaftarkan diri untuk ikut dalam lomba maraton Gaza yang disponsori PBB pada 10 April lalu. Namun, lomba ini dibatalkan setelah Hamas melarang pria dan perempuan berlomba dalam waktu yang sama.

Saat ini, Direktur Gisha Sari Bashi, yang juga adalah seorang veteran pelari maraton, memimpin permohonan izin atas nama para pelari yang hanya memiliki waktu kurang dari 24 jam untuk mendapatkan izin melintas dari Israel sebelum pintu perbatasan Erez ditutup berkaitan dengan hari Sabat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com