Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pervez Musharraf 'Kabur' dari Penahanan

Kompas.com - 18/04/2013, 16:27 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Mantan pemimpin militer Pakistan dan para pengawalnya, Kamis (18/4/2013), terlihat melewati hadangan polisi dan pergi meninggalkan sebuah gedung pengadilan di Islamabad setelah upaya bandingnya terhadap perintah penahanan terkait kasus tuduhan pengkhianatan ditolak.

Sebuah stasiun televisi lokal menayangkan Musharraf adegan dramatis saat Musharraf melompat masuk ke dalam sebuah mobil SUV dan sesaat kemudian mobil itu melesat pergi dengan para pengawal bergelantungan di semua sisi mobil tersebut.

Musharraf pergi ke kediamannya yang luas dan dikelilingi tembok tinggi, kawat berduri dan menara pengawas di pinggiran Islamabad.

Pekan ini menjadi hari-hari terburuk bagi Musharraf, yang merebut kekuasaan di Pakistan lewat sebuah kudeta pada 1999 saat menjadi panglima angkatan bersenjata. Dia  kemudian berkuasa di Pakistan selama satu dekade sebelum lengser pada 2008.

Dia kembali ke Pakistan dari pengasingannya bulan lalu untuk mencoba kembali ke dunia politik negerinya meski harus menghadapi masalah hukum, ancaman pembunuhan dari Taliban, dan minimnya dukungan dari masyarakat.

Bahkan pengadilan di kota Peshawar sudah mendiskualifikasi Musharraf dari pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada 11 Mei mendatang. Keputusan ini nampaknya sudah menutup peluangnya kembali ke dunia politik Pakistan.

Sebelum Musharraf kembali ke Pakistan, dia mendapatkan jaminan pra-penahanan. Itu berarti Musharraf -sesuai hukum Pakistan- tidak bisa ditangkap saat tiba di negara itu.

Namun, Pengadilan Tinggi Islamabad menolak untuk memperpanjang jaminan itu dan memerintahkan penangkapan sang jenderal. Demikian penjelasan seorang petugas kepolisian, Ali Ashgar.

Polisi sebenarnya sudah dikerahkan ke pengadilan untuk menahan Musharraf, namun dia berhasil meloloskan diri.

Kuasa hukum Musharraf, Ahmar Raza Kasuri, mengeluhkan pengadilan yang tak mendengarkan argumen mereka.

"Ini keputusan satu pihak," kata Kasuri.

Kuasa hukum Musharraf akan menghubungi Mahkamah Agung untuk melawan keputusan pengadilan ini. Demikian sekretaris Musharraf, Mohammad Amjad.

Keputusan Musharraf 'kabur' dari pengadilan menempatkan angkatan darat Pakistan dalam posisi sulit. Mantan jenderal itu dilindungi pasukan paramiliter yang berada di bawah wewenang Kementerian Dalam Negeri, namun dipimpin seorang perwira angkatan darat.

Jika tuduhan pengkhianatan terhadap Musharraf terbukti di pengadilan, maka dia bisa dijatuhi hukuman mati atau penjara seumur hidup. Namun, pemerintah federal harus terlebih dahulu memasukkan gugatan terhadap pemerintahan militer terdahulu, dan hal itu belum dilakukan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com