Integrasi Ekonomi ASEAN Bisa Dimulai

KUALA LUMPUR, KOMPAS - Integrasi ekonomi ASEAN demi memperkuat ekonomi setiap negara sangat berpotensi untuk dimulai dari sisi perbankan. Commerce International Merchant Bank Group, yang di Indonesia memiliki CIMB Niaga, mengharap pemerintah dan perbankan negara-negara di ASEAN bisa membangun kesamaan dasar agar integrasi sistem perbankan itu berhasil. Kemudian, bank-bank itu bisa membangun cabang dan mengembangkan pasar di negara saling bertetangga. CIMB menilai salah satu problem yang dihadapi adalah ketenagakerjaan.

”Integrasi perbankan sekarang mendapat peluang dengan integrasi platform e-banking. Ini yang berusaha kami lakukan dengan CIMB Group dan di Indonesia dengan CIMB Niaga. Melalui itu, bisnis antarnegara akan sangat lancar dan mudah. Layanan ATM dan transfer lebih gampang, pasar ekonomi tidak lagi berkutat pada satu negara, tetapi bisa dikembangkan ke negara lain yang terdekat, yakni negara tetangga,” kata CEO CIMB Group Nazir Razak di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham CIMB Group, di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (17/4), seperti dilaporkan wartawan Kompas, Dody Wisnu Pribadi. Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid hadir pula dalam kesempatan itu.

Saat ini, menurut Nazir, setiap negara masih memiliki aturan berbeda terhadap upaya melebarkan pasar bank di negara tetangga. Di Indonesia, CIMB harus memiliki mitra domestik dengan membeli bank dalam rangka upaya melebarkan pasar ke wilayah Indonesia. Aturan permodalan dan personalia juga ketat sehingga perlu banyak usaha untuk itu.

Indonesia merupakan pasar yang signifikan bagi kinerja CIMB Group. Kontribusi laba CIMB Niaga sebagai organ CIMB Group di Indonesia terhadap keseluruhan laba CIMB Group mencapai 34 persen pada 2012 dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi 40 persen. Angka ini mengejar kontribusi CIMB di Malaysia yang menyumbang 57 persen, sisanya di Singapura dan Thailand.

Presdir CIMB Niaga Arwin Rasyid menjelaskan, sebagai bank ritel, CIMB Niaga tetap bekerja mengembangkan perolehan laba dari sisi pasar ritel dalam bentuk kredit perumahan, kredit otomotif, dan UKM.