Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Dikerahkan Membantu Korban

Kompas.com - 18/04/2013, 03:16 WIB

Dalbandin, Rabu - Tentara Pakistan yang selama ini memerangi Taliban, Rabu (17/4), disebar untuk menolong korban gempa di Baluchistan, perbatasan dengan Iran. Gempa bermagnitudo 7,8 dan berpusat di Saravan, Iran, itu menyebabkan banyak korban jiwa di wilayah Pakistan.

Saravan berada di wilayah Iran tenggara, sekitar 48 kilometer (km) dari perbatasan, atau di barat daya Baluchistan, Pakistan. Meskipun pusat gempa berada di Saravan, di kedalaman 82 km, dampak terparah justru dialami warga Baluchistan.

Televisi negara Iran, Press TV, melaporkan ada 40 orang tewas akibat gempa. Setelah diverifikasi ulang, justru korban tewas paling banyak, yakni 37 orang, adalah warga Pakistan di Baluchistan, wilayah yang berbatasan dengan Saravan.

Selain memakan korban jiwa, ratusan rumah di Baluchistan juga porak poranda dihantam gempa yang terjadi pada Selasa pukul 15.14 waktu setempat. Gempa ini termasuk yang paling besar dalam kurun waktu setengah abad ini. Gempa besar terakhir bermagnitudo 6,6 melanda kota Bam, Iran, pada 2003 yang menewaskan 25.000 orang.

Gempa susulan

Satu gempa susulan terjadi lagi, Rabu pagi, dan menimbulkan kepanikan hebat di kalangan warga perbatasan Iran dan Pakistan, terutama di Saravan serta Baluchistan. Warga perbatasan dua negara itu masih trauma. Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa susulan itu bermagnitudo 5,7.

Di samping jatuhnya korban jiwa, lebih dari 100 orang terluka dan ratusan rumah di Mashkail, Baluchistan, roboh. Pejabat menjelaskan, tentara dan pasukan paramiliter telah dikerahkan ke daerah bencana guna menolong dan mendata korban. Mereka juga mendistribusikan bantuan dan mendata bangunan rusak.

”Korban tewas diperkirakan lebih dari 40 orang, termasuk perempuan dan anak-anak,” kata Mayor Attiq Minhasof dari Frontier Corps Baluchistan di bandar udara Dalbandin, lebih kurang 250 km dari Mashkail.

Minhasof menjelaskan, 650 personel mengambil bagian dalam operasi di Mashkail dan petugas medis telah merawat 23 korban luka. Abdul Bari (32), tukang jahit, mengalami patah kaki. Istri dan anaknya juga selamat, tetapi puluhan tetangga mereka tewas dan terluka.

”Saat terjadi guncangan gempa, saya sedang berada di rumah dan baru saja pulang dari tempat jahit. Tiba-tiba saja bumi berguncang. Saya terjatuh dan tertimpa tembok rumah yang roboh,” kata Dalbandin. ”Ketika saya merasakan getaran, hanya dalam hitungan detik rumah telah rata dengan tanah,” katanya saat sedang menunggu proses evakuasi dengan helikopter militer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com