Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Muslim Myanmar Harus Merasa Aman

Kompas.com - 17/04/2013, 20:37 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi, Rabu (17/4/2013), mengatakan apa yang menimpa warga minoritas Muslim di Myanmar adalah sebuah masalah yang sangat menyedihkan.

Suu Kyi mengatakan minoritas Muslim di Myanmar seharusnya diberi jaminan keamanan.

"Ini adalah masalah yang sangat menyedihkan. Kami harus belajar untuk mengakomodasi mereka yang memiliki pandangan berbeda dengan kami," ujar Suu Kyi dalam jumpa pers di sela-sela kunjungannya di Jepang.

"Saya belum lama ini bertemu dengan para tokoh minoritas Muslim. Sangat menyedihkan karena tak satupun dari mereka pernah pergi keluar Myanmar. Mereka merasa tidak diterima di mana-mana, mereka dibuat merasa tak menjadi bagian dari negeri kami," tambah Suu Kyi.

Suu Kyi melanjutkan, pemerintah Myanmar harus mengevaluasi undang-undang kewarganegaraan. Namun, Suu Kyi tak menjawab saat wartawan menanyakan apakah dia menganggap etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar.

"Setiap negara harus memastikan undang-undang kewarganegaraannya selaras dengan hukum internasional. Dan itulah yang harus dilakukan pemerintah Myanmar, menghadapi masalah kewarganegaraan dengan adil," ujar Suu Kyi

Sekitar 800.000 warga minoritas Muslim Rohingya tinggal di Negara Bagian Rakhine di bagian barat Myanmar. Meski tinggal di Myanmar, etnis Rohingya bisa dikatakan tak memiliki kewarganegaraan.

Myanmar dan Banglades sama-sama enggan mengakui etnis Rohingya sebagai warga negara. Bahkan sebagian besar warga Myanmar menganggap etnis Rohingya adalah imigran ilegal.

Bulan lalu, sebanyak 43 orang tewas dalam kerusuhan sektarian di Myanmar. Selain itu, ribuan orang -mayoritas warga Muslim- diusir dari kediaman dan pekerjaannya dalam rangkaian kerusuhan berdarah di bagian tengah Myanmar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com