Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Tewas di Iran

Kompas.com - 17/04/2013, 03:28 WIB

Teheran, Selasa - Gempa berkekuatan besar melanda wilayah perbatasan Iran dengan Pakistan, Selasa (16/4). Informasi sementara, seperti dilaporkan oleh televisi resmi negara tersebut, puluhan orang tewas dan ratusan orang terluka.

Stasiun televisi Iran, Press TV, menyebutkan, gempa bermagnitudo 7,5 itu melanda wilayah Iran di dekat perbatasan Pakistan. Laporan sementara menyebutkan, sedikitnya 46 orang tewas dan lebih dari 1.000 rumah rusak. Diperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah.

Dilaporkan, guncangan gempa dirasakan hingga New Delhi, India, dan sejumlah kota di negara tetangga Iran di kawasan Teluk Persia, seperti Dubai dan Bahrain. Pusat seismologi Iran menyebutkan, pusat gempa berada di dekat kota Saravan, Provinsi Sistan dan Baluchistan, Iran tenggara, sekitar 48 kilometer dari perbatasan Pakistan.

Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pukul 15.14 waktu setempat di kedalaman 15,2 kilometer. USGS juga menyebutkan, kekuatan gempa itu lebih besar, yakni bermagnitudo 7,8.

Duta Besar RI untuk Iran Dian Wirengjurit menuturkan, getaran gempa tak terasa di Teheran.

Staf Bidang Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI di Teheran Iien Rohima, yang dikontak dari Kairo, Mesir, membenarkan bahwa gempa sama sekali tidak terasa di Teheran.

”Tidak terasa apa-apa. Tak ada peringatan apa pun dari pihak berwenang,” ujar Wirengjurit.

Menurut Wirengjurit, lokasi pusat gempa di terletak sekitar 1.000 kilometer sebelah tenggara Teheran. ”Itu daerah terpencil, tandus, dan kering di dekat perbatasan dengan Pakistan. Penduduknya jarang,” ujarnya.

Gempa terbesar

Menurut seorang pejabat Pemerintah Iran, gempa tektonik itu merupakan yang terbesar dalam lima dekade terakhir. ”Itu gempa terbesar dalam 50 tahun. Bisa ratusan orang tewas,” kata pejabat yang tak mau menyebutkan namanya itu

Kantor berita Fars melaporkan, penduduk kota berlarian ke jalan ketika terjadi gempa. Warga di Zahedan, ibu kota Provinsi Sistan dan Baluchistan, berhamburan keluar rumah atau gedung, mencari tempat aman dan menjauhi bangunan bertingkat.

Mahmoud Mozaffar, petugas Bulan Sabit Merah Iran, mengatakan, jaringan listrik dan komunikasi di daerah yang dilanda gempa putus total. Regu penolong sudah dikerahkan mengevakuasi para korban. ”Menyusul gempa itu, lima tim peninjau dari Khash dan Saravan dikirim ke daerah korban gempa untuk melihat kerusakan,” kata Mozaffar.

Kuatnya guncangan gempa kali ini juga terasa oleh warga di New Delhi. Warga berlarian ke jalan-jalan di ibu kota India ini. Warga juga dievakuasi dari gedung-gedung di Qatar dan Dubai. ”Saya sedang bekerja. Tempat kerja saya terguncang,” kata Viidhu Sekhri (35), warga New Delhi yang bekerja di sebuah perusahaan asuransi, sambil menjelaskan bahwa dia ikut berlarian ke luar gedung.

WNI aman

Berdasarkan catatan KBRI di Teheran, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di provinsi yang tengah dilanda gempa itu. ”Di Iran ada sekitar 470 WNI, dan sebanyak 250-270 orang di antaranya adalah mahasiswa serta keluarganya yang tinggal di kota Qom. Sisanya tersebar di kota lain,” kata Wirengjurit.

Kota-kota tempat WNI berada itu, dia melanjutkan, terletak dekat Teheran sehingga tak terpengaruh gempa besar itu. Wirengjurit mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan situasi di lokasi bencana untuk mempertimbangkan pemberian bantuan dari Pemerintah Indonesia.

Iran berada di jalur patahan geologis dan sering dilanda gempa berkekuatan besar. Tahun 2003, misalnya, gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang kota Bam, Iran timur jauh. Saat itu lebih dari 25.000 orang tewas.

Pada 9 April lalu, gempa bermagnitudo 6,3 juga melanda wilayah Bushehr, tidak jauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir pertama milik Iran. Akibat gempa itu, 37 orang tewas dan 850 orang terluka. Dua desa porak-poranda diguncang gempa.(DHF/MTH/ AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com