Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Tewas di Iran

Kompas.com - 17/04/2013, 03:28 WIB

Kantor berita Fars melaporkan, penduduk kota berlarian ke jalan ketika terjadi gempa. Warga di Zahedan, ibu kota Provinsi Sistan dan Baluchistan, berhamburan keluar rumah atau gedung, mencari tempat aman dan menjauhi bangunan bertingkat.

Mahmoud Mozaffar, petugas Bulan Sabit Merah Iran, mengatakan, jaringan listrik dan komunikasi di daerah yang dilanda gempa putus total. Regu penolong sudah dikerahkan mengevakuasi para korban. ”Menyusul gempa itu, lima tim peninjau dari Khash dan Saravan dikirim ke daerah korban gempa untuk melihat kerusakan,” kata Mozaffar.

Kuatnya guncangan gempa kali ini juga terasa oleh warga di New Delhi. Warga berlarian ke jalan-jalan di ibu kota India ini. Warga juga dievakuasi dari gedung-gedung di Qatar dan Dubai. ”Saya sedang bekerja. Tempat kerja saya terguncang,” kata Viidhu Sekhri (35), warga New Delhi yang bekerja di sebuah perusahaan asuransi, sambil menjelaskan bahwa dia ikut berlarian ke luar gedung.

WNI aman

Berdasarkan catatan KBRI di Teheran, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di provinsi yang tengah dilanda gempa itu. ”Di Iran ada sekitar 470 WNI, dan sebanyak 250-270 orang di antaranya adalah mahasiswa serta keluarganya yang tinggal di kota Qom. Sisanya tersebar di kota lain,” kata Wirengjurit.

Kota-kota tempat WNI berada itu, dia melanjutkan, terletak dekat Teheran sehingga tak terpengaruh gempa besar itu. Wirengjurit mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan situasi di lokasi bencana untuk mempertimbangkan pemberian bantuan dari Pemerintah Indonesia.

Iran berada di jalur patahan geologis dan sering dilanda gempa berkekuatan besar. Tahun 2003, misalnya, gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang kota Bam, Iran timur jauh. Saat itu lebih dari 25.000 orang tewas.

Pada 9 April lalu, gempa bermagnitudo 6,3 juga melanda wilayah Bushehr, tidak jauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir pertama milik Iran. Akibat gempa itu, 37 orang tewas dan 850 orang terluka. Dua desa porak-poranda diguncang gempa.(DHF/MTH/ AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com