Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi AS Memburu "Man in Black"

Kompas.com - 16/04/2013, 12:02 WIB

BOSTON, KOMPAS.com Polisi AS kini mencari seorang tersangka pengeboman di Boston yang digambarkan sebagai "pria berkulit gelap atau hitam" yang membawa ransel. Menurut sejumlah laporan, pihak berwenang juga tengah memeriksa seorang yang diduga sebagai tersangka di area rumah sakit.

Tersangka yang buron itu terlihat berada di lokasi ledakan kembar di garis finis Boston Marathon pada Senin (15/4) sore. Menurut pihak berwenang, ia terlihat mengenakan kaus hitam bertudung. Lima menit sebelum ledakan pertama, para pejabat mengatakan orang itu berusaha masuk ke area terlarang dan dihalau pergi. Pihak berwenang mengatakan ia mungkin warga negara asing, berdasarkan aksennya.

Seorang pria lain yang diduga sebagai tersangka juga diinterogasi polisi di wilayah rumah sakit pada Senin sore. Sejumlah media melaporkan bahwa ia adalah seorang pria Saudi berusia 20 tahun yang masuk ke AS dengan visa pelajar. Pria Saudi itu termasuk di antara seratusan orang yang terluka, dan setidaknya tiga tewas, akibat ledakan bom itu dan ia sedang dirawat di Tufts Medical Center di Boston.

Seorang warga sipil di lokasi ledakan menyatakan, orang yang diduga kuat sebagai tersangka itu bertindak mencurigakan. Warga sipil itu dilaporkan kemudian mengejar orang itu dan menangkapnya setelah ledakan tersebut.

Pria itu dikatakan bersikap kooperatif terhadap penyidik, dan menyangkal keterlibatannya. Polisi belum mengungkapkan di mana ia dirawat. Namun, beberapa saksi melihat para agen AFT dengan senjata otomatis masuk ke Brigham and Women's Hospital beberapa jam setelah ledakan.

Michael McCaul, Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri DPR AS, mengatakan kepada CNN bahwa dia telah diberi tahu dalam sebuah pertemuan intelijen tentang perkembangan itu.

Pihak berwenang masih menyangkal pada sekitar pukul 20.00, Senin, bahwa mereka punya tersangka defenitif yang sudah berada dalam tahanan. Mereka mengatakan hanya menginterogasi sejumlah orang pada hari Senin tapi belum menetapkan seseorang sebagai tersangka.

Sejumlah foto seorang pria diborgol yang dikelilingi aparat penegak hukum beredar di Twitter, Senin. Namun, pihak berwenang tidak mengindentifikasi orang tersebut atau mengatakan apakah penangkapan terkait dengan ledakan itu. "Saat ini, kami belum diberi tahu tentang sebuah penangkapan atau siapa pun ditangkap," kata seorang juru bicara polisi.

Sejumlah laporan lain menunjukkan, satu orang dalam penyelidikan itu adalah orang yang tertangkap kamera sebelum serangan yang membawa sejumlah ransel ke daerah itu 20 menit sebelum ledakan mematikan tersebut.

Laporan itu muncul saat polisi mencari tahu apakah bom-bom itu ditanam di tong sampah di sepanjang rute tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com