Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Tingkatkan Keamanan Menyusul Ledakan di Boston Marathon

Kompas.com - 16/04/2013, 04:12 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

BOSTON, KOMPAS.com — Otoritas Amerika Serikat menyatakan dua ledakan di Boston Marathon, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (15/4/2013), sebagai serangan bom. Lokasi lomba maraton terkenal ini berubah wajah menjadi lokasi dengan kerusakan parah. Dua peledak lain ditemukan polisi dan telah dijinakkan. Keamanan dalam negeri ditingkatkan kewaspadaannya.

"Terasa seperti ledakan meriam besar," tutur salah satu saksi mata seperti dikutip CNN.

Otoritas Boston menemukan bahan peledak lain yang kini telah dijinakkan. Sumber CNN menyatakan, peledak yang ditemukan berkekuatan rendah. Belum diketahui sampai saat ini, siapa pelaku penyerangan. Pejabat pemerintah negara bagian Massachussetts menyatakan tak ada ancaman serangan yang kredibel menjelang perlombaan.

Rumah Sakit Umum Massachusetts mengatakan merawat 19 orang yang terluka, 6 di antaranya dalam kondisi kritis. Sementara itu, Tufts Medical Center melaporkan, pihaknya menangani sembilan korban. Laporan polisi masih menyebutkan 22 orang terluka dan 2 orang tewas. Ketika ledakan terjadi, lokasi dipenuhi penonton dari maraton yang diikuti lebih dari 20.000 pelari itu.

"Kami berkoordinasi dengan para pejabat federal, negara bagian, dan kota," tulis Gubernur Massachusetts Deval Patrick di Twitter. Jaksa Agung AS Eric Holder telah berbicara dengan Direktur FBI Robert Mueller dan Jaksa AS Carmen Ortiz, kata seorang pejabat Departemen Kehakiman. Otoritas Amerika telah mengerahkan sumber daya penuh dari Departemen Kehakiman untuk memastikan insiden ini sepenuhnya diselidiki, kata pejabat itu.

Federal Aviation Administration pun langsung melakukan pembatasan penerbangan di atas lokasi ledakan. Kota-kota lain, termasuk New York dan Washington, memperketat keamanan menyusul ledakan ini. Sebagai protokol standar, Gedung Putih pun langsung melakukan sweeping di area di depan West Wing, kediaman Presiden Barack Obama.

"Jika Anda melihat sesuatu, informasikan," pinta Mark Boughton, Wali Kota Canbury, Connecticut, di Twitter. "Semua kota akan berada dalam status kewaspadaan tinggi, sebagai bagian dari protokol keamanan dalam negeri," imbuh dia.

Ledakan terjadi sekitar pukul 14.45 waktu setempat, lebih dari dua jam setelah pelari pertama, dari perlombaan yang hampir diikuti 27.000 peserta, menyentuh garis finish. Perlombaan langsung dihentikan, demikian pula layanan kereta bawah tanah menuju lokasi ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com