Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Tolak Tawaran Damai

Kompas.com - 15/04/2013, 02:36 WIB

PYONGYANG, MINGGU - Pemerintah Korea Utara menolak tawaran negara tetangga Korea Selatan untuk menggelar dialog demi menurunkan ketegangan yang terus memuncak di antara mereka. Pyongyang menilai tawaran itu tak lebih dari sekadar ”taktik licik” dari pihak Korsel.

Krisis di Semenanjung Korea hingga kini masih menjadi ancaman utama bagi stabilitas dan keamanan kawasan, antarkawasan, dan juga global. Pyongyang berkali-kali mengancam akan menyerang Korsel dan sekutu utamanya, Amerika Serikat, dengan senjata nuklir yang mereka klaim siap digunakan.

Pertengahan pekan lalu, AS dan Korsel sama-sama meningkatkan status militer menanggapi ancaman serangan Korut tersebut. Militer AS, seperti dikutip situs web independen, DEBKAfile, dalam laporan khususnya 12 April lalu, menyebut status itu dinaikkan menjadi DEFCON 3 atau Kondisi Kuning.

Hal itu berarti, walau dianggap belum mencapai status ada ancaman serangan nuklir yang terjadi terhadap AS, situasi dianggap masih sangat cair dan dapat berubah dengan sangat cepat.

Status DEFCON 3 kali ini tercatat sebagai yang keempat kalinya ditetapkan AS sepanjang sejarah. Status sama pernah diterapkan saat negara itu menghadapi krisis di Teluk Babi, Kuba, tahun 1962, Perang Yom Kippur di Timur Tengah (1973), dan Serangan 11 September (2001).

Sejumlah pejabat Korsel dan AS meyakini Pyongyang akan mengujicobakan peluru kendali jarak menengahnya dalam waktu dekat. Peluru kendali itu disebut- sebut mampu menjangkau pangkalan militer AS di Guam.

Tawaran damai

Dari Tokyo, Jepang, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan mitranya dari Jepang, Fumio Kishida, mengajukan tawaran damai terbaru untuk menurunkan ketegangan.

Dalam jumpa pers bersama, Kishida secara eksplisit meminta Korut menghormati kesepakatan sebelumnya terkait program nuklir dan rudal mereka. Termasuk di dalamnya kesediaan memulangkan warga asing yang telah mereka culik.

AS dan Jepang sepakat tentang pentingnya melanjutkan kerja sama mewujudkan Korut yang bebas nuklir sekaligus membuka kembali perundingan langsung.

Dalam pernyataan bersama ini, Kerry dan Kishida juga menekankan soal betapa sulitnya menuntaskan krisis nuklir Korut melalui cara damai, seperti juga disepakati saat Kerry menemui pemimpin China di Beijing, sehari sebelumnya.

Menurut Kerry, AS telah mendapatkan komitmen China untuk membantu menekan Korut. China adalah sekutu terdekat Korut yang memiliki hubungan sejarah kuat, baik di bidang militer maupun ekonomi.

Dalam kesempatan itu, Kerry juga menegaskan kembali komitmen AS untuk melindungi Jepang dari ancaman serangan nuklir Korut. Menurutnya, AS berkomitmen melindungi Jepang dan Korsel dengan biaya apa pun.

Penegasan Kerry disampaikan menyusul pernyataan Pyongyang, seperti diwartakan kantor berita negeri komunis tersebut, KCNA, Jumat lalu, yang menyebut rencana Jepang menembak jatuh rudal Korut akan membuat Korut juga menyerang Jepang.

”Jepang harus berpikir sehat dan bertindak hati-hati,” ancam Korut.

Beberapa waktu lalu Jepang telah menempatkan armada pasukan antirudal balistik untuk mengantisipasi peluncuran rudal Korut.

Pihak AS diketahui telah mengerahkan tambahan kekuatan pertahanan rudal, termasuk yang berbasis di daratan, di pangkalan militernya di wilayah Pasifik, Guam.(AP/AFP/REUTERS/BBC/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com