Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timbal Tambang Emas Tewaskan 450 Anak Nigeria

Kompas.com - 12/04/2013, 17:05 WIB

Organisasi amal kesehatan MSF menuding pemerintah Nigeria sangat lambat merespon situasi mematikan akibat menyebarnya racun timbal ke sejumlah desa di utara Provinsi Zamfara. Lebih dari 450 anak tewas akibat timbal dalam empat tahun terakhir, ribuan lainnya masih menjalani perawatan akibat penyakit terkait zat beracun itu.

Di desa-desa setempat timbal memainkan peran penting dalam mata pencaharian warga karena dipakai sebagai bahan untuk menarik emas yang didulang dari tambang-tambang sekitar. Akibatnya timbal kemudian menyebar ke berbagai tempat termasuk meracuni tanah sekitar rumah mereka.

MSF mempertanyakan sikap pemerintah Nigeria yang tidak segera mengirim ahli dan dokter untuk menolong para korban dan mengatasi akar masalahnya.

Sebaliknya menurut pemerintah, tindakan yang perlu dilakukan telah diambil. Pemerintah juga menyalahkan warga karena dianggap menyebarkan timbal melalui tambang liar.

Januari lalu, presiden Nigeria menjanjikan dana 4 juta dollar AS untuk tujuh bulan guna membersihkan desa-desa yang terkontaminasi. Organisasi Hak Asasi yang bermarkas di Amerika Serikat mengatakan dana itu akan membantu 1.500 anak yang memerlukan perawatan segera di negara bagian Zamhara.

Anak-anak yang tewas akibat polusi timbal ini telah dilaporkan pada tahun 2009 dengan jumlah ratusan anak. Anak-anak lebih rentan terhadap timbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com