Turki Inginkan Keuntungan Imbal Balik

KOMPAS.com - Turki menginginkan keuntungan imbal balik dalam hubungannya dengan Kirgistan. Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan mengemukakan hal itu saat bertandang ke Bishkek, ibu kota Kirgistan, sebagaimana warta AFP pada Rabu (10/4/2013).

Kepada PM Kirgistan Zhantoro Satybaldiyev, Erdogan mengatakan Turki ingin meningkatkan perdagangan tahunan dengan Kirgistan dari sekarang 90 juta dollar AS menjadi 100 juta dollar AS dan kemudian satu miliar dollar AS.
    
Sementara itu, Ankara juga ingin membantu mengubah bandara Manas Kirgistan menjadi sebuah bandara internasional dengan menggunakan pengalaman Turki, kata Erdogan. "Kami tidak hanya bekerja sama dengan Kirgistan, kami juga memiliki kemauan dan tujuan yang sama," kata Erdogan, yang akan bertemu dengan Presiden Almazbek Atambayev.
    
Erdogan pun menurut rencana akan membicarakan pembayaran dari 100 juta dollar AS kredit Ankara yang disepakati tahun 2012 untuk diperpanjang kepada Bishkek.
    
Turki di bawah pemerintah Erdogan berusaha keras meningkatkan pengaruhnya di Asia Tengah bekas Soviet pada tahun-tahun lalu, terutama melalui kontrak-kontrak konstruksi dan hubungan penerbangan.
    
Semua negara Asia Tengah bekas Soviet memiliki mayoritas orang  berbicara menggunakan bahasa Turki. Kecuali, Tajikistan yang bahasa resminya punya hubungan dekat dengan bahasa Persia.