KOMPAS.com - Inovasi bisa menjadi modal menghadapi pasar bersama ASEAN. Waktu yang tinggal dua tahun lagi dari saat ini, kata pengamat perbankan syariah M. Nadratuzzaman Hosen, bisa disikapi dengan berbagai pembenahan pada industri perbankan syariah.
Hosen yang berbicara pada Diskusi Jurnalis Ekonomi Syariah bertajuk Untung Rugi Investasi Emas di Perbankan Syariah pada Rabu (10/4/2013), menerangkan dua pokok pikirannya. Pertama, perbankan syariah harus mengembangkan pasar bersegmen khusus semisal di bidang perumahan. "Nantinya, pengembangan itu bisa mendunia,"katanya.
Yang kedua dan tak kalah penting, imbuhnya, pengembangan perbankan syariah melalui aliansi strategis. Pada bagian ini, misalnya, akan baik pula jika usulan merger antara bank-bank syariah milik negara terealisasikan. "Hal ini mencakup pula diversifikasi produk-produk perbankan syariah,"katanya lagi.
Hosen menyebutkan data kalau masih ada sekitar 30 persen warga masyarakat di Tanah Air yang sama sekali belum pernah berhubungan dengan perbankan. Jumlahnya mencapai 50 juta orang. "Perbankan syariah bisa merangkul mereka karena potensial,"tuturnya.
Data Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) menunjukkan kontribusi perbankan syariah di Indonesia baru mencapai 4,6 persen sampai kini. Lalu, menurut BI, aset perbankan syariah bakal tumbuh menjadi Rp 296 triliun pada 2013. Sebelumnya, pada akhir Desember 2012, aset perbankan syariah tercatat Rp 199,7 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.